Untuk pertama kalinya Amerika Serikat menggunakan bom GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB) di medan pertempuran. Senjata yang juga disebut sebagai “mother of all bombs” ini digunakan untuk menghantam target ISIS di Afghanistan pada Kamis 13 April 2017 malam. MOAB menjadi senjata non-nuklir terbesar yang pernah digunakan dalam pertempuran.
Sebuah GBU-43 / B dijatuhkan pada pukul 19:32 waktu setempat dari sebuah pesawat misi khusus Lockheed Martin MC-130H. Serangan diklaim sukses menghancurkan target terowongan yang digunakan ISIS. Reuters menyebut 36 anggota kelompok tersebut tewas.
Menurut IHS Jane, memiliki berat 9.800 kg MOAB menggabungkan bagian bimbingan KMU-593 / B dan hulu ledak BLU-120 / B dengan 8.425kg Tritonal peledak.
MOAB diperkirakan memiliki daya ledak setara dengan 11 ton TNT. Dengan panjang 9.45 meter, senjata ini terlalu besar untuk dijatuhkan dari pembom konvensional sehingga harus dikerahkan dari pesawat misi khusus MC-130H.
Bagaimana cara kerja bom rakasasa ini? Grafis ini bisa memberi gambaran.
