Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki sekitar 230 jet tempur superioritas udara F-15C/D. Mayoritas dari mereka diterbangkan oleh Air National Guard untuk misi pertahanan dalam negeri dengan pengecualian dari skuadron aktif di Kadena Air Base di Jepang dan RAF Lakenheath di Inggris.
Skuadron yang ditempatkan di Inggris dikenal sebagai Reaper Grim. Merekalah yang saat ini sepanjang waktu dengan tak berkedip mengawasi gerak-gerik pesawat Rusia di Eropa.
Mereka juga harus siap diterbangkan setiap saat untuk mengadang jet-jet tempur superioitas udara Rusia seperti Su-35, Su-27 atau Su-30 dalam kasus terjadi pertempuran di Eropa.
Fighter Squadron 493 “Reaper Grim” yang berbasis di RAF Lakenheath Inggris telah menjadi mata tajam Amerika di Eropa. Skuadron yang membesut F-15C/D Eagle ini menjadi satu-satunya skuadron tempur superioritas udara yang dikerahkan USAF ke pentas Benua Biru.
F-15C / D mereka telah sangat sibuk sejak Rusia menginvasi Krimea satu setengah tahun yang lalu. Mereka menjadi mata elang tajam yang terus memantau gerak gerik pesawat-pesawat Rusia.
Reapers Grim lahir pada era Perang Dunia II. Mereka juga berada di garis depan Perang Dingin dengan menerbangkan berbagai jenis pesawat.
Pada tahun 1986, skuadron ini menunggangi F-111 Aardvarks. Dan dengan pesawat ini mereka melakukan serangan bom jarak jauh di Libya selama Operasi El Dorado Canyon. Lebih dari satu dekade kemudian, skuadron berhasil mencetak kemenangan dengan menjatuhkan empat MiG-29 Serbia selama Operasi Sekutu.
Dan hari ini mereka menjadi ujung tombak Amerika di Eropa dan berperan aktif dalam operasi Atlantic Resolve.