Militer Amerika Serikat telah menjatuhkan “the mother of all bombs,” GBU-43 / B, pada sebuah kompleks terowongan ISIS di Afghanistan. Hal ini menandai untuk pertama kalinya mesiu raksasa itu telah digunakan dalam pertempuran.
MOAB yang sebenarnya adalah singkatan dari Massive Ordnance Air Blast tetapi diplesetkan menjadi “the mother of all bombs,” adalah bom non-nuklir terbesar yang pernah dijatuhkan dalam pertempuran. Tapi jangan salah, ini bukan yang terbesar di gudang senjata Amerika.
MOAB adalah senjata yang dilucurkan dari udara ditujukan untuk menggempur target di area diperpanjang. Meskipun tidak memiliki kemampuan penetrasi sekuat amunisi lain, MOAB dioptimalkan untuk menyerang target seperti gua, ngarai atau tambang dengan lingkungan luas.
Itu bisa menjadi salah satu alasan mengapa itu senajta ini digunakan pada serangan yang dilakukan pada Kamis 13 April 2017. Selama misi serangan sebuah pesawat MC-130 Angkatan Udara menjatuhkan senjata dipandu GPS seberat 21.600 pound itu di distrik Achin provinsi Nangarhar, Afghanistan.
“ISIS-K [sebutan Amerika untuk ISIS di Afghanistan] menggunakan IED, bunker dan terowongan untuk membangun pertahanan mereka,” kata Jenderal John W. Nicholson, komandan tertinggi Amerika Serikat di Afghanistan dalam siaran pers di laman Central Commando.
“Ini adalah mesiu yang tepat untuk mengurangi hambatan tersebut dan menjaga momentum ofensif melawan ISIS-K.”
Steve Zaloga, seorang analis senior dengan Teal Group mengatakan keuntungan menggunakan MOAB, yang tidak dimiliki senjata presisi dipandu lainnya seperti Tomahawk atau JDAM, adalah konten peledak yang sangat tinggi yang menciptakan area ledakan besar. Tekanan dari ledakan yang mungkin meledakkan banyak perangkat peledak improvisasi.
“Jadi senjata ini memungkinkan untuk secara cepat membersihkan area permukaan besar dari ancaman IED dan pada saat yang sama membuat kerusakan ke tentara ISIS yang berada di daerah itu,” katanya.
Banyak hal seputar GBU-43 tetap diselimuti misteri, termasuk biaya dan jumlah total unit yang dibeli oleh Angkatan Udara. Layanan ini menolak untuk mengomentari berapa banyak amunisi ini yang tersisa setelah serangan pada hari Rabu.
MOAB awalnya diciptakan untuk menekan rezim Saddam Hussein. Bom itu diproduksi cepat oleh Air Force Laboratory, atau Laboratorium Angkatan Udara dan tes akhir dilakukan pada 11 Maret 2003. Amunisi pertama disampaikan pada 1 April tahun itu tapi tidak pernah digunakan dalam Perang Irak. Senjata ini memiliki panjang 30 kaki sehingga tidak bisa dibawa oleh pesawat tempur.
Lalu bom apa yang lebih besar dari MOAB GBU-43? Dia adalah GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator atau MOP GBU-57A / B. Seperti MOAB, MOP dipandu oleh GPS, tetapi jauh lebih besar dengan berat 30.000 pon dan merupakan penghancur bunker atau “bunker buster” yang mampu menembus jauh ke dalam tanah untuk menghancurkan bunker yang dibentengi tembok beton.
MOP ini dikembangkan oleh AFRL dan diproduksi oleh Boeing. Pengujian ledakan pertama dilakukan pada tahun 2007, tetapi juga belum pernah digunakan dalam pertempuran.
Baca juga: