Angkatan Udara Jepang dibuat sibuk setelah delapan pesawat militer Rusia, beberapa di antaranya bomber strategis, berkeliaran di dekat wilayah udara mereka, Rabu 12 April 2017. Jet-jet tempur dikirimkan dengan cepat untuk mengawal dan mengidentifikasi pesawat-pesawat tersebut.
NHK, sebagaimana dikutip Daily Mail melaporkan Angkatan Udara Jepang bereaksi ketika dua pembom strategis Tu-95 Bear terlihat di dekat Samudera Pasifik. Tak lama kemudian dua Ilyushin Il-38 Rusia terbang di dekat Hokkaido pulau paling utara Jepang.
Pada hari yang sama dua pesawat anti-kapal selam Tupolev Tu-142 dikerahkan oleh Rusia ke Laut Jepang, sementara dua pesawat, diyakini sebagai jet tempur, membuat u-turn di dekat Tokyo setelah melintasi Samudera Pasifik.
Mereka kemudian kembali ke wilayah Rusia, dan militer Jepang mengatakan pesawat tidak menembus ke wilayahnya.
Kedatangan armada Rusia dalam jumlah yang cukup besar tersebut terjadi di tengah ketegangan setelah Perdana Menteri Jepang menegaskan uji coba rudal Korea Utara sebagai ancaman besar ke wilayah tersebut.
Sementara Pyongyang juga mengeluarkan reaksi marah atas latihan militer Jepang dan Amerika bersama dengan kapal induk AS Carl Vinson.
Sebuah latihan akan dilakukan di Laut Cina Timur, namun Korea Utara telah memperingatkan aka nada ‘konsekuensi bencana’ dari latihan tersebut.
Pada Selasa Presiden AS Donald Trump mengatakan Korea Utara telah ‘mencari masalah’ dan Amerika Serikat akan ‘memecahkan masalah’ dengan atau tanpa bantuan China.
