Pentagon mengklaim serangan rudal Tomahawk yang dilakukan ke lapangan udara Suriah telah menghancurkan 60% pesawat yang ada. Pertanyaanya, sekarang berapa pesawat yang dimiliki rezim Bashar Assad?
Angkatan Laut Amerika meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk ke pangkalan udara al-Shayrat Suriah pada 6 April 2017. Serangan dilakukan setelah Amerika menuduh sebuah pesawat tempur bomber Su-22 Fitter menjatuhkan senjata kimia yang diduga Sarin ke wilayah Idlib dua hari sebelumnya.
“Penilaian Departemen Pertahanan bahwa serangan mengakibatkan kerusakan atau kehancuran bahan bakar dan amunisi di situs, kemampuan pertahanan udara dan 20 persen dari pesawat operasional Suriah,” kata Pentagon dalam pernyataanya 10 April.
Suriah sendiri mencoba membuktikan bahwa serangan rudal terebut tidak memberi pengaruh besar pada kekuatan mereka. Hanya kurang dari 48 jam setelah serangan, pangkalan tersebut kembali aktif dan sejumlah pesawat tempur kembali terbang melakukan misi serangan.
Landasan pacu lapangan udara tersebut memang tidak diserang mengingat Tomahawk memiliki kekuatan kecil yang tidak akan memberikan kerusakan signifikan pada target keras semacam itu.
Pangkalan Udara Shayat menjadi tuan rumah dua skuadron pembom Su-22M3 / M4 dan satu skuadron Mig-23ML / MLD.
“Skuadron ini didistribusikan di tiga bagian yang berbeda dari pangkalan udara, dan sepertinya rudal menghantam dua dari tiga sektor. Sebagai konsekuensinya, mereka mendapat 5 Su-22M3, 1 Su-22M4, dan 3 Mig-23ML dengan total sembilan pesawat hancur,” kata analis militer dari Center for Naval Analyses Michael Kofman menulis dalam blog pribadinya.
“Pentagon sebelumnya mengklaim 20 pesawat yang rudak, tapi sejauh ini, kita hanya bisa menghitung sembilan, yang kemudian baru-baru ini press release Pentagon mengubah cerita menjadi 20% dari kekuatan udara Suriah hancur,”
Kofman menambahkan skuadron Su-22 terletak di barat laut dari pangkalan dan tampaknya sebagian besar justru tak tersentuh serangan. Itulah mengapa salah satu pesawat itu ditampilkan pada video dari pangkalan tersebut sehari setelah serangan.
Jika hitungan Kofman menyebut ada sembilan pesawat dan Pentagon mengatakan jumlah pesawat yang rusak akibat serangan mencapai 20% dari total kekuatan udara Suriah, maka kita bisa mengasumsikan rezim Assad masih memiliki 45 pesawat tempur yang tersisa.
Tetapi jika itu benar maka selama empat tahun perang angkatan udara Suriah kehilangan begitu banyak pesawat. Semula negara ini memiliki 461 pesawat tempur tetap sayap dan 76 pesawat latih pada tahun 2011. Jika sekarang tinggal 45 pesawat, sepertinya itu tidak mungkin, meski diakui beberapa kali muncul kabar pesawat Suriah jatuh dalam misi tempur. Hanya saja jumlahnya tidak akan sebesar itu.
Artinya, klaim Pentagon bahwa mereka telah menghancurkan 20% kekuatan udara Suriah menjadi membingungkan. Terlebih jika dihubungkan dengan perkiraan Kofmnan yang mengatakan serangan itu menghancurkan 9 pesawat saja.
Baca juga: