Apakah ada kapal selam Rusia atau Korea Utara di lepas pantai California? Tidak biasa Navy pencarian pesawat patroli memicu kekhawatiran
Sejumlah pesawat anti-kapal selam Amerika Serikat tampak sibuk dan terbang rendah di Pantai Barat yang memunculkan kekhawatiran ada kemungkinan ancaman nasional yang muncul di wilayah tersebut. Dugaanya, pesawat-pesawat tersebut sedang memburu kapal selam yang bisa jadi milik Rusia atau Korea Utara.
Tiga pesawat militer terbang rendah dilaporkan terlihat di daerah tersebut dan terdeteksi oleh web pelacak penerbangan. Padahal wilayah tersebut tidak biasanya menjadi area patroli pengawasan.
InfoWars melaporkan Selasa 11 April 2017, di antara pesawat terlihat pesawat EP-3E Aries II Angkatan Laut yang digunakan untuk pengawasan elektronik, P-3C Orion Angkatan Laut untuk melacak kapal selam dan Boeing P-8 Poseidon yang digunakan untuk perang anti-kapal selam.
Pesawat-pesawat itu terlihat terbang di atas perairan pantai dari Los Angeles hingga perbatasan San Diego / Tijuana dekat Mexico. Selain itu pesawat anti-kapal selam CP-140 Aurora milik Kanada juga terlihat memasuki wilayah itu.
Meskipun laporan belum terkonfirmasi, kesibukan pesawat-pesawat ini terjadi seminggu setelah ketegangan meningkat pasca serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah. Aksi ini dikatakan telah membuat Moskow dan pemerintah Rusia marah.
Rusia dan Iran membuat pernyataan bersama yang menyebut serangan Amerika itu sebagai bentuk agresi kepada sebuah negara dan telah melanggar garis merah.

‘Mulai sekarang kami akan merespon dengan kekuatan pada setiap agresor atau pelanggaran garis merah dari siapapun itu dan Amerika tahu kemampuan kita untuk merespons dengan baik,” demikian pernyataan Iran dan Rusia sebagaimana dilaporkan The Sun.

Korea Utara juga membuat gertakan dengan akan membuat respons terkait pengerahan kapal perang Amerika Serikat ke Semenanjung Korea. Seorang juru bicara Kementerian luar negeri Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) mengatakan: ‘Ini berlaku untuk membuktikan bahwa Amerika telah bergerak sembrono untuk menyerang DPRK dan telah mencapai fase yang serius. DPRK siap untuk bereaksi terhadap modus perang yang diinginkan oleh Amerika.”