Jika Rusia-Amerika Perang Nuklir, Unggul Mana?
Minuteman III

Jika Rusia-Amerika Perang Nuklir, Unggul Mana?

Angkatan Rudal Strategis Rusia saat ini mengoperasikan 400 rudal balistik antar benua yang menjadi 60% dari total kekuatan nuklir mereka. Jumlah ini tentu sulit dipercaya merupakan angka sebenarnya karena pasti hal itu menjadi rahasia ketat.

Rusia menjadi salah satu kekuatan nuklir terbesar di dunia dengan pesaing utamanya adalah Amerika Serikat. Kedua Negara ini menjadi gudang terbesar senjata paling membunuh tersebut.

Rusia dan Amerika juga memiliki tiga kaki nuklir yakni darat, udara dan laut yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri.

New Start Treaty yang ditandatangani pada tanggal 8 April 2010, oleh Presiden Obama dan Medvedev untuk mengurangi jumlah masing-masing negara dari hulu ledak nuklir menjadi 1.550. Jumlah peluncur rudal balistik antarbenua (ICBM) dan pembom strategis berat terbatas pada 700.

Menurut data yang diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada 1 April, kedua belah pihak berada di angka yang sudah mendekati perjanjian. Amerika Serikat memiliki 741 peluncur dilengkapi dengan 1.481 hulu ledak nuklir, sementara Rusia memiliki 521 peluncur dengan 1.735 hulu ledak nuklir. Perbedaannya tidak signifikan, dan tidak mempengaruhi keseimbangan strategis.
Rusia memiliki lebih sedikit peluncur saat ini, tapi yang harus dipertimbangkan adalah fakta bahwa ICBM membawa MIRV (multiple independently targetable reentry vehicles) memiliki jangkauan yang lebih luas dari penggunaan satu ICBM dapat membawa sampai sepuluh hulu ledak. Dalam hal ini Rusia justru lebih unggul karena memiliki lebih banyak hulu ledak nuklir.

Bagaimana perbandingan kekuatan nuklir Amerika dan Rusia di tiga kaki tersebut? Mari kita lihat

NEXT: RUDAL BERBASIS DARAT