Site icon

Dalam Satu Hal ini, Jet Tempur Rusia Masih di Belakang Amerika

Misi udara Kremlin di atas Suriah menunjukkan bahwa militer Rusia kini telah pulih dari titik terendah di tahun 1990-an setelah runtuhnya Soviet. Tapi meski Angkatan Udara Rusia memamerkan senjata presisi dipandu baru dan pesawat baru kinerja tinggi seperti Sukhoi Su-30SM Flanker-H, Su-34 Fullback dan Su-35S Flanker-E, tampak jelas bahwa Moskow masih kekurangan kemampuan dalam satu hal dibanding rekannya dari Amerika atau Eropa.

Satu kesenjangan tersebut adalah kurangnya pod menargetkan seperti Northrop Grumman G4 LITENING atau Lockheed Martin Sniper. Namun, Rusia tampaknya akan dengan cepat menutup kesenjangan ini dengan perkembangan pod penargetan sendiri di bawah Rostec and Precision Instrumentation Systems.

Angkatan Udara Rusia akan memulai pengujian operasional dari pod penargetan baru ini sebelum akhir tahun.

“Kami telah mengadakan rapat gabungan dengan pengembang dan produsen dari pod dan telah menyepakati tenggat waktu,” kata seorang pejabat pertahanan Rusia sebagaimana dikutip harian berbahasa Rusia Izvestia beberapa waktu silam. “Sesuai dengan rencana yang disetujui, kami akan menguji produk pertama sebelum akhir tahun ini.”

Pod penargetan baru ini akan digunakan di pesawat tempur paling canggih Rusia seperti Su-30SM, Su-35S, Su-34 dan MiG-35. Pod memasukkan fitur khas yang ditemukan pada desain Western termasuk GLONASS satellite positioning, pencitraan electro-optical/infrared dan kemampuan laser designation.

Namun, masih harus dilihat dan dibuktikan apakah pod penargetan Rusia yang baru nanti akan menawarkan kinerja setara dengan produksi barat.

Rusia tampaknya telah mempercepat perkembangan pod baru setelah pengalaman tempur di Suriah menunjukkan bahwa kemampuan tersebut adalah wajib ada di atas medan perang modern.

Beberapa kali pasukan Rusia dituduh kurang tepat menghantam sasaran mereka dari udara di Suriah yang bisa mengggambarkan kurangnya pod penargetan milik Moskow.

Sampai saat ini, Rusia belum mampu menghasilkan pod penargetan sendiri. Moskow telah berusaha untuk membeli pod Thales Damocles dan berharap untuk bisa memproduksi di bawah lisensi dari perusahaan Prancis yang telah mengembangkan pod ini sejak awal tahun 2000.

Tetapi upaya itu sepertinya gagal. Sementara itu, industri Rusia industri sejauh ini belum berhasil menciptakan teknologi tersebut.

Menurut Izvestia, industri Rusia telah membuat terobosan di bidang manufaktur film strip piezoelektrik keramik dengan lebar kurang dari 100 mikron. Yang pada gilirannya menyebabkan terobosan dalam membangun pod penargetan. Meskipun awalnya produsen seperti Zelenograd SRI ELPA mengalami kesulitan memproduksi filmstrips, akhirnya mereka telah  memecahkan masalah tersebut.

Precision Instrumentation Systems telah menyelesaikan prototip pertama dari pod ini targeting pada akhir 2015. Menurut Izvestia, produksi dijadwalkan untuk dimulai pada musim panas ini.

Dengan penambahan pod targeting, Angkatan Udara Rusia akan lebih mampu atau setidaknya setara dengan kemampuan jet tempur generasi keempat Amerika seperti F-15, F-16 atau F / A-18.

 

Exit mobile version