HMS Furious
Pada hari-hari awal Perang Dunia I, First Sea Lord Jackie Fisher mencari kapal perang khusus untuk “Baltic Project,” rencana setengah matang untuk menyerang pantai Jerman.
Fisher mengejar proyek ini tetapi hanya melahirkan HMS Furious dan dua sepupunya. Furious, disebut sebagai kapal penjelajah ringan dengan menggusur bobot 20.000 ton, dan dimaksudkan untuk membawa dua senjata 18-inci yang lebih besar daripada senjata perang pada saat itu.
Percobaan tidak berlangsung lama, Royal Navy memiliki sedikit waktu untuk pertempuran lain setelah Jutland. Namun, Furious memiliki lambung yang berguna untuk menguji konsep lain yakni kapal yang bisa meluncurkan dan didarati oleh pesawat konvensional.
Furious menjalani konversi parsial selama perang, dan konversi penuh setelah itu. Kapal ini menjadi kapal induk pertama yang muncul dalam Perang Dunia II dan membuka jalan untuk sebuah revolusi dalam perang angkatan laut.