Setelah kurang lebih empat bulan mengucapkan selamat tinggal pada F-16A / B Flying Dragon atau yang juga dikenal sebagai “Netz”, skuadron aggressor Angkatan Udara Israel “Flying Dragon” memulai babak baru dengan menerima F-16C / D “Barak”.
Pesawat tiba di Ouvda AFB Sabtu 8 April 2017 dan secara resmi diterima oleh “Red” Squadron untuk nantinya akan berperan menjadi pesawat musuh untuk menguji pilot Israel dalam kemampuan tempur udara ke udara.
Skuadron ini mempensiun “Netz” pada bulan Desember 2017 dan pesawat baru yang diterima jelas lebih mampu dari pendahulunya.
“Barak merupakan pesawat dari generasi yang berbeda dan kami merasa sangat gembira menerima tanggung jawab besar ini. Kami menerima sebuah platform operasional canggih dan itu adalah bagian dari tanggung jawab kita. Kami memahami kita diharapkan untuk meningkatkan tingkat kemampuan simulasi musuh kita”, kata Mayor. Itzik, Wakil Komandan Skuadron.
Sebelum kedatangan jet, Skuadron “Flying Dragon” menjalani pelatihan konversi ke Barak dengan “Fighter Simulator” untuk mempersiapkan diri. “Kami mulai memahami kemampuannya, kelebihan dan kekurangan – apa yang dapat diberikan”, kata Mayor Itzik dilansir laman resmi Angkatan Udara Israel.