Para pejabat Amerika Serikat menduga Rusia kemungkinan memainkan peran dalam penggunaan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di barat laut Suriah Selasa 4 April 2017 lalu.
“Rusia kemungkinan telah mengoperasikan pesawat tak berawak dan pesawat militer di kawasan itu,” kata pejabat militer Amerika dikutip BuzzFeed Berita, Jumat 7 April 2017.
Dua pejabat menuduh bahwa seseorang telah mematikan kamera di pesawat tak berawak sebelum sebuah rumah sakit Suriah dihantam bom. Hal ini menunjukkan Kremlin sengaja membutakan diri dari serangan. Para pejabat tidak mengungkapkan bagaimana mereka dapat memastikan kamera berhenti merekam.
Serangan dengan agen saraf Sarin dilaporkan telah terjadi pada Selasa sekitar pukul 06:50 waktu setempat setelah persenjataan menghantam jalan. Saat agen mulai menyebar, rumah sakit terdekat mulai merawat korban.
Namun, seperti yang terjadi, para pejabat mengatakan kendaraan udara tak berawak buatan Rusia (UAV) mulai merekam adegan dari apa yang mereka katakan adalah jelas sebuah rumah sakit.
Lima jam setelah serangan awal, kamera UAV dimatikan dan tak lama setelah itu sebuah pesawat buatan Rusia menargetkan rumah sakit.
Meskipun pesawat itu milik Rusia, pejabat tersebut mengatakan tidak jelas apakah Rusia sepenuhnya bertanggung jawab, karena fakta bahwa Angkatan Udara Suriah telah membeli pesawat dari Rusia di masa lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia tetap bersikukuh bahwa senjata kimia itu milik pemberontak yang bocor ketika tempat penyimpanannya dihantam bom dari pesawat Suriah.