Banyak pertanyaan yang muncul terkait serangan rudal Tomahawk yang dilakukan Amerika Serikat terhadap lapangan udara militer Shayrat Suriah, yakni kenapa Presiden Rusia Vladmir Putin tidak menembak jatuh rudal tersebut. Moskow telah menempatkan payung udara yang mumpuni di Suriah yang diyakni bisa mengadang Tomahawk, meski dengan 59 rudal yang diluncurkan akan sulit untuk mengintersep seluruhnya.
Terlebih lagi Amerika mengatakan telah memberi peringatan sebelumnya kepada Rusia akan melakukan serangan. Dengan informasi di tangan ini sebenarnya Rusia bisa menyiapkan diri untuk mengadang serangan.
Menjatuhkan rudal Tomahawk bisa menjadi ajang bagi Putin untuk menunjukkan sikap terhadap dominasi Amerika Serikat. Sesuatu yang dia terus lakukan selama ini. Menembak Tomahawk juga tidak akan memunculkan korban, seperti jika menembak jatuh pesawat, sehingga bisa meminimalisasi risiko konflik yang lebih besar setelahnya. Karena jika yang ditembak jatuh pesawat dan membawa korban pilot, Amerika pasti akan tidak terkendali lagi. Dengan semua itu kenapa Putin diam saja?
Rezim Suriah mengoperasikan sistem anti-pesawat Rusia, tetapi mereka adalah sistem tua dan tidak mampu menangani puluhan rudal jelajah. Pentagon mengatakan Tomahawk juga menargetkan senjata anti-pesawat di pangkalan udara tersebut, yang berarti mereka mungkin sudah hancur pada serangan awal.
Rusia, di sisi lain, telah membawa sistem anti pesawat dan rudal terbaik mereka ke Suriah yakni S-300 dan S-400. Sebenarnya tidak usah dikatakan semua juga sudah tahu bahwa salah satu alasan memboyong sistem rudal canggih ini adalah untuk melawan jika ada serangan dari Amerika dan koalisinya, karena ISIS dan pemberontak tidak akan mampu melakukan jenis serangan yang harus ditangani oleh S-300 atau S-400.
Masalahnya, sistem canggih telah ditempatkan di fasilitas Rusia. Menurut kementerian Rusia, sistem S-400 dan Pantsir ditempatkan di pangkalan udara Hmeymim di dekat Al Assad Airport dan juga di pangkalan angkatan laut Rusia di Tartus. Ini adalah fasilitas di mana aset utama militer Rusia ditempatkan.
Pangkalan udara Suriah yang ditargetkan, Shayrat, sebenarnya juga tidak terlalu jauh. Rusia menggunakan pangkalan udara ini juga, dan pada akhir 2015 mereka meningkatkan landasan pacu dan peralatan dipindahkan ke tempat ini sehingga pesawat-pesawat tempur Rusia bisa menggelar serangan udara dari sana.
Tapi mereka tidak menempatkan pertahanan udara di sana. Hal ini menjadikan aman untuk mengatakan bahwa radar Rusia masih mampu melindungi tempat tersebut dari kejauhan. Tempat ini ada di bawah payung S-300, yang memiliki jangkauan lebih dari 90 mil dan menggunakan sistem radar yang membentang lebih dari 185 mil. Tomahawk memang dapat diprogram untuk terbang menghindari situs radar, tetapi cakupan luas ini akan sulit bagi Tomahawk untuk lolos dari radar Rusia.
Selain itu, seperti yang sudah disebutkan Rusia telah diberi tahu akan ada serangan. Sejumlah media Amerika melaporkan bahwa Amerika memberikan peringatan setidaknya satu jam sebelum rudal pertama ditembakkan.
Artinya Rusia memiliki banyak waktu untuk menggerakan radar dan peluncur rudal mobile serta para awak rudal terbaik di stasiun mereka.
Jadi sebenarnya Putin bisa menembak Tomahawk. Dia bisa saja mengklaim bahwa dia menyelamatkan nyawa sekutu Suriah yang memerangi ISIS. Bahkan jika pertahanan udara kewalahan karena banyaknya rudal jelajah Amerika, beberapa rudal jatuh bisa sebagai sanggahan untuk memunculkan sikap yang lebih agresif dari Washington, belum lagi nanti perang informasi yang akan menjadi ajang klaim membingungkan.
Tapi sekali lagi Putin tidak melakukannya. Mungkin ini adalah pilihan taktis yang dibuatnya. Mungkin Amerika Serikat memang meminta sistem pertahanan udaranya tidak diaktifkan. Mungkin Putin juga ingin mengirim pesan ke Assad bahwa dukungannya memiliki batas, dan kejahatan perang tidak bisa ditoleransi.
Atau mungkin Putin memiliki permainan lain? Putin dikenal sebagai sales senjata yang mumpuni. Selama ini ada keyakinan besar bahwa sistem antirudal dan antipesawat Rusia adalah yang terbaik di dunia. S-300 dan S-400 adalah bintang dalam payung udara dan benar-benar menantang teknologi Amerika.
Rusia telah menghasilkan uang dan pasar internasional dengan menjual sistem yang diklaim dapat menggagalkan senjata Amerika. Tapi jamming, cyberwarfare, rudal pintar, dan umpan Amerika Serikat juga tidak bisa dianggap remeh dan dirancang untuk mengalahkan sistem Rusia. Akan sangat buruk bagi penjualan senjata jika sampai Putin memutuskan untuk menembak rudal Amerika Serikat tetapi tidak bekerja dengan baik.
Putin bisa menembak Tomahawk, tapi mungkin dia berhitung risiko berkaitan dengan permainan geopolitik jangka panjang dari kerugian jangka pendek.