Inggris mendukung penuh serangan militer Amerika Serikat terhadap lapangan terbang Suriah yang diduga sebagai tempat serangan senjata kimia mematikan diluncurkan.
“Pemerintah Inggris mendukung penuh tindakan AS yang kami yakini merupakan tanggapan yang tepat bagi pelaku serangan brutal menggunakan senjata kimia yang diluncurkan oleh rezim Suriah dan untuk mengantisipasi terjadinya serangan serupa di kemudian hari,” kata juru bicara pemerintah sebagaimana dilansir Reuters Jumat 7 April 2017.
Dalam peningkatan yang tajam atas peran militer AS di Suriah, dua kapal perang AS menembakkan puluhan rudal Tomahawk dari timur Laut Mediterania ke arah pangkalan udara yang dikendalikan oleh Pasukan Presiden Bashar al-Assad, sebagai upaya tanggapan atas serangan gas beracun di daerah yang dikuasai pemberontak.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa “sesuatu harus terjadi” pada Presiden Suriah, Bashar al Assad setelah serangan gas beracun di Suriah.
“Saya pikir apa yang Bashar Assad lakukan itu mengerikan,” ujar Trump kepada wartawan yang ikut bepergian dengannya dengan pesawat Air Force One menuju Florida.
“Menurut saya, apa yang terjadi di Suriah adalah aib bagi kemanusiaan dan dia terlibat di sana. Saya kira dia sedang menjalankan sesuatu, jadi sesuatu harus terjadi,” tambah Trump menutup pembicaraan dengan mengatakan bahwa Presiden Suriah harus mundur dari jabatannya.
Serangan gas beracun pada Selasa di kota Khan Sheikhoun, Suriah, wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak, menewaskan sedikitnya 70 orang, dan banyak dari mereka merupakan anak-anak. Sebenarya belum ada konfirmasi pasti siapa sebenarnya yang menggunakan senjata ini.
Amerika telah menuduh pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun pemerintah Suriah membantahnya. Sementara Rusia menuduh pemberontak yang memiliki senjata itu.