Rusia: Amerika Gagal Buktikan Keberadaan Senjata Kimia di Pangkalan yang Digempur
Pesawat Suriah hancur karena serangan rudal Tomahawak

Rusia: Amerika Gagal Buktikan Keberadaan Senjata Kimia di Pangkalan yang Digempur

Departemen Pertahanan Rusia mengatakan Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS telah gagal untuk membuktikan keberadaan senjata kimia di lapangan udara Suriah yang digempur rudal jelajah Tomahawk pada Kamis 6 April 2017 malam.

Militer Rusia mengatakan bahwa Moskow percaya bahwa mengirim para ahli adalah satu-satunya cara untuk memperoleh bukti dugaan penggunaan  dan keberadaan senjata kimia di pangkalan udara Suriah yang diserang oleh Amerika tersebut.

“24 jam setelah  kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat melancarkan serangan besar-besaran dengan rudal jelajah ke [lapangan terbang] Al Shayrat, baik Pentagon, maupun Departemen Luar Negeri AS telah gagal menunjukkan bukti keberadaan senjata kimia di sana,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov Sabtu 8 April 2017 sebagaimana dilansir Spuntik.

Amerika Serikat meluncurkan serangan besar-besaran dengan menggunakan rudal jelajah Tomahawk ke Suriah. Sebanyak 59 rudal dilesatkan dari dua Destroyer Angkatan Laut Amerika yakni USS Porter dan USS Rose yang berada di Laut Mediterania.

Sasaran serangan adalah Lapangan Udara Al Shayrat di dekat Homs Suriah yang dituduh Amerika sebagai titik awal keberangkatan senjata kimia yang digunakan untuk menyerang Idlib pada Selasa 4 April 2017,

Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan parah dari lapangan udara yang menjadi simpul penting bagi Suriah untuk melawan ISIS dan pemberontak.  Sebanyak 20 pesawat milik Suriah hancur dan beberapa fasilitas lain juga rusak berantakan.