Pesawat militer Angkatan Udara Amerika Serikat yang rusak dan mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh sudah selesai diperbaiki. Namun belum jelas kapan pesawat akan terbang pulang.
Pesawat WC-135 tersebut pada Kamis 26 April 2017 telah melakukan uji coba menghidupkan mesin pesawat. Sebelumnya satu mesin dilepas dan diganti dengan yang baru. Penggantian bisa dilakukan setelah sebuah pesawat C-17 Globemaster III tiba dengan membawa mesin dan kru pada Selasa 4 April 2017.
Komandan Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Suliono mengatakan tim teknisi yang dikirim dari Amerika sudah selesai memperbaiki pesawat yang mendarat darurat di Aceh. Uji fungsi mesin pesawat yang hendak terbang ke Jepang ini juga dilakukan tadi siang.
“Hari ini [Kamis] mereka ground test untuk menguji fungsi mesin pesawat,” kata Suliono kepada wartawan.
Saat uji mesin, keempat mesin pesawat dihidupkan secara bersamaan. Setelah itu, dua mobil tangki yang membawa bahan bakar mendekat ke bagian pesawat. Pengisian avtur kemudian dilakukan.
Meski sudah siap diperbaiki, Suliono belum mengetahui kapan pesawat yang berangkat dari Diego Garcia di Samudra Hindia itu akan lepas landas. Hingga saat ini, tim masih menunggu izin untuk terbang.
Sedangkan untuk mesin yang rusak, rencananya akan dijemput oleh pesawat kargo yang didatangkan dari Amerika. Tapi jadwal kedatangan pesawat kargo untuk mengangkut berbagai bahan pesawat tersebut juga belum dapat dipastikan. “Nanti ada pesawat lain yang mengangkut tim dan barang yang ditinggal,” ucap Suliono.
Baca juga:
Pesawat AS Yang Mendarat di Aceh adalah Pemantau Radiasi Nuklir WC-135C