Kondisi F/A-18 Marinir memang sangat buruk hingga layanan ini mengambul dua tindakan yang sangat drastis untuk mengatasi masalah. Salah satu langkah adalah mengambil bagian sebuah Hornet yang sudah penmsiun dan sudah dipasang di museum untuk digunakan lagi.
Langkah kedua adalah mengambil 23 Hornet di Boneyard untuk diperbaiki dan digunakan. Marinir juga berniat untuk meng-upgrade tujuh pesawat eks Angkatan Laut ke standar yang sama sehingga total menjadi 30.

Skuadron F-35B pertama yang sebelumya menggunakan Hornet yakni VMFA-121, dan unit kedua sedang dalam transisi dari sebelumnya menggunakan Harrier. Tetapi jadwal itu diubah lagi dengan tetap akan mempertahankan Skuadron Harrier dan mengganti skuadron Hornet lebih cepat.
Skuadron Hornet VMFA-122 kini ada di barisan depan untuk berganti ke F-35B. Di urutan ketiga juga skuadron Hornet VMFA-314 yang akan terbang dengan F-35.
Marinir saat ini memiliki 112 Harrier dalam kode tempur yang terbagi dalam dua versi. Sebanyak 34 adalah pesawat AV-8B Harrier II Night Attack dan 76 AV-8B Harrier II +, dengan perbedaan terbesar dalam hal penggunaan radar Raytheon APG-65.
Dengan radar ini, Harrier sekarang mampu bertindak sebagai pesawat tempur pertahanan udara, bomber presisi semua cuaca dan pesawat pengintai, dan dengan radar ini akhirnya Harrier juga mampu menembakkan AIM-120 AMRAAM dalam beberapa tahun terakhir. AV-8B bisa memenuhi misi pertahanan udara untuk kapal-kapal amfibi yang menjadi basis mereka.
Perbaikan penting terbaru lainnya adalah integrasi penuh dari pod penargetan LITENING Gen 4 yang memberikan tingkat akuisi dan penargetan dan kemampuan mengirimkan data target ke pesawat lain atau pasukan darat.
Tahun ini pesawat juga diharapkan akan masuk ke jaringan terintegrasi Link 16 yang memungkinkan pertukaran data secara aman hampir secara real-time dengan pesawat, kapal dan pasukan darat.