Namun Angkatan Udara Amerika justru berpendapat bahwa F-15C yang merupakan pesawat generasi keempat tidak akan survivable di lingkungan medan perang saat ini dan masa depan.
Namun Angkatan Udara berpendapat bahwa generasi keempat F-15C milik AU AS tidak akan survivable di lingkungan medan perang saat ini dan masa depan. Dengan perkembangan radar dan sistem rudal permukaan ke udara yang pesawat di berbagai negara, terutama China dan Rusia akan mengancam pesawat generasi keempat.
“Sebagian besar [pesawat F-15] dirancang di tahun 60-an dan akhir 70-an dan tidak sesuai untuk ancaman yang kita miliki [sekarang],” kata Letnan Jenderal Jerry Harris, wakil kepala staf untuk rencana strategis, program dan persyaratan USAF.
“Ketika datang ke pertempuran di wilayah udara yang dijaga ketat generasi keempat tidak memiliki banyak peran dalam lima atau 10 tahun dari sekarang, bahkan dengan beberapa upgrade.”
Meskipun F-15C membawa dua kali lebih banyak senjata udara ke udara dibandingkan F-35 hal itu juga tidak akan membawa pengaruh besar. “Mereka akan mengambil tiga kali jumlah rudal ke kuburan mereka,” kata Harris.
Hal ini sangat tidak mungkin Angkatan Udara akan kembali produksi F-22 yang dibangun era 90-an, meski ketika kampanye Donald Trump pernah menawarkan hal tersebut. Namun, ada kemungkinan ketika program Penetarting Counter Air (PCA) muncul F-22 akan ditingkatkan dengan kemampuan canggih yang dimiliki F-35.