Sekitar 100 pilot instruktur Angkatan Laut yang biasa menerbangkan jet latih T-45 Goshawk mogok tidak mau terbang karena khawatir tentang masalah hipoksia di kokpit. Akibatnya pesawat digrounded selama tiga hari.
Pejabat Penerbangan Angkatan Laut Amerika mengatakan grounded pesawat selama tiga hari ini mereka sebut sebagai “jeda keselamatan” untuk komunitas penerbangan T-45.
Juru Biara Angkatan Laut Angkatan Udara Cmdr. Jeannie Groeneveld mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Military.com jeda berlangsung dari Rabu 5 April 2017 sampai Jumat 7 April 2017 dan akan memberikan waktu untuk pimpinan penerbangan Angkatan Laut guna berbicara dengan pilot, mendengarkan kekhawatiran merka dan mendiskusikan mitigasi risiko yang sedang berlangsung.
Berita penolakan pilot untuk terbang pertama kali dilaporkan Selasa malam oleh Fox News. Letnan 1 Marinir Michael Pence, putra Wakil Presiden Mike Pence, adalah salah satu pilot siswa terpengaruh oleh pemogokan ini.
Jumat lalu, sekitar 40 persen penerbangan pelatihan T-45 yang terletak di Meridian, Mississippi; Pensacola, Florida; dan Kingsville, Texas – dibatalkan setelah instruktur pilot khawatir dengan manajemen operasional risiko.
Ketika itu terjadi, kata Groeneveld, insinyur dikirim ke tiga lokasi tersebut untuk melakukan pertemuan dengan pilot dan membahas masalah lebih lanjut.
Fox melaporkan bahwa masalah terkait dengan masalah physiological episodes karena oxygen generation systems yang telah meningkat empat kali lipat selama lima tahun terakhir, dengan 10 physiological episodes terjadi pada bulan lalu. Pada bulan Agustus, laporan itu mencatat, seorang instruktur penerbangan dan mahasiswa harus melontarkan diri dari pesawat di dekat Kingsville setelah mereka berdua merasa gejala hipoksia. Kedua pilot ini selamat sementara pesawat jatuh dan hancur.
Groeneveld menambahkan bahwa physiological episodes di kokpit adalah prioritas keamanan nomor satu untuk Angkatan Laut dan mengatakan layanan berkomitmen untuk sepenuhnya mencari semua faktor-faktor penyebab dan menghilangkan masalah tersebut.
“Ini adalah masalah yang kompleks dengan beberapa faktor penyebab yang saling terkait,” katanya. “Akar penyebab physiological episodes tetap tidak teridentifikasi, tetapi teknisi sedang bekerja keras untuk menemukan solusi.”
Dalam wawancara dengan Military.com Rabu, Laksamana. DeWolfe Miller,Direktur Pertempuran Udara Angkatan Laut Amerika berharap ada diskusi jujur antara tim teknik layanan dan pilot instruktur untuk meredakan kekhawatiran masyarakat.
“Harapan saya adalah kita kembali di udara, kita terbang, dan orang-orang akan merasa lebih percaya diri mengetahui bahwa kepemimpinan telah mendengarkan dan melakukan sesuatu tentang masalah ini,” katanya.