Sebuah ironi besar terjadi pada era Perang Dingin, salah satu pesawat mata-mata paling efektif di Amerika tidak pernah dibangun tanpa bantuan dari Uni Soviet yang menjadi target utama pesawat itu sendiri.
Amerika ternyata membeli logam yang dibutuhkan untuk membantu SR-71 Blackbird mampu menahan suhu perjalanan supersonik dari Rusia.
Hal itu menjadi salah satu hal menarik yang terungkap dalam film documenter tentang tour of the SR-71 di Smithsonian National Air and Space Museum. Mantan pilot Blackbird Buz Carpenter dalam film tersebut menjelaskan tentang pesawat legendais tersebut. Carpenter ratusan kali menerbangkan the SR-71.
Salah satu hal yang juga terungkap pesawat ini juga menggunakan sonic boom-nya sebagai tanda bagi para pasukan Amerika yang ditawan Vietnam.
Disebutkan SR-71 memiliki tiga pilihan hidung: Hidung pelatihan, hidung radar, dan hidung kamera yang mampu mengambil foto selebar 72 mil. Film 5 inci di kamera memiliki panjang 2 mil. Hidung radar tidak diperlukan untuk navigasi. SR-71 memiliki pod yang membaca lokasi bintang di langit yang akan menjadikan pesawat tahu di mana mereka berada dunia. Ini adalah teknologi 12 tahun sebelum sistem global positioning pertama kali digunakan militer AS.
Sementara hidung radar bisa membantu menghindari tembakan musuh dari darat. Blackbird memiliki jamming dan penanggulangan rudal. Belum lagi kecepatan yang bisa mencapai 2.200 mil per jam menjadikan sangat sulit bagi rudal permukaan ke udara musuh untuk mengejarnya.
Tetapi kecepatan tertinggi berarti menjadikan suhu rata-rata kulit pesawat akan naik di atas 600 derajat. Pada suhu itu, pesawat tidak bisa dibangun dengan aluminium, sehingga harus dibangun dengan 93 persen titanium yang itu didatangkan dari Rusia.
Rusia tidak pernah tahu kepada siapa mereka menjual titanium, tapi mereka menjual cukup untuk membangun 32 SR-71 Blackbirds. Pesawat yang digunakan terutama untuk memata-matai Uni Soviet. Jendela dan pesawat yang terbuat dari kuarsa itu dibangun dengan tingkat kesenjangan untuk memperhitungkan ekspansi panas selama penerbangan.
Lebar pesawat akan tumbuh sekitar 2 inci dan panjang 4 inci karena gesekan panas. Bagian terpanas dari pesawat bisa mencapai 1.200 derajat.
Mesin pesawat Blackbird cukup unik karena tidak ada mesin jet yang dapat menyerap udara supersonik. Jadi mesin pesawat dirancang khusus memenuhi kecepatan pesawat yang diinginkan.
Kecepatan udara yang sangat tinggi memberi jet sonic boom unik saat memecahkan hambatan suara.
Selama Perang Vietnam, Presiden Richard Nixon memerintahkan pilot SR-71 untuk terbang di atas Hanoi dan pergi secara supersonik untuk menciptakan ledakan sonik sebagai sinyal untuk tawanan perang yang ditahan di Hanoi Hilton.
Booming ini memberi tahu kepada para tahanan bahwa jika mereka bisa melarikan diri, Navy SEAL sedang menunggu di pantai Vietnam Utara untuk membantu mereka.
Dari 12 Blackbirds (tidak ada yang ditembak jatuh), empat berasal dari kegagalan ban. Insinyur memecahkan masalah ini dengan memotong jumlah bahan bakar pesawat yang dibawa selama lepas landas. Sebuah misi yang normal akan memerlukan satu atau dua pengisian bahan bakar di udara. Pesawat harus mengisi bahan bakar setiap dua jam, baik di udara atau di darat.
Sumber: We are The Mighty