Seharga Rp4,4 Juta Helm Tempur Baru Tentara Amerika Jauh Lebih Ringan
Legacy Advanced Combat Helmet

Seharga Rp4,4 Juta Helm Tempur Baru Tentara Amerika Jauh Lebih Ringan

Personel Angkatan Darat Amerika Serikat akan mendapatkan helm tempur baru yang jauh lebih ringan tetapi miliki tingkat perlindungan yang tinggi.

Helm baru yang dikenal sebagai Advanced Combat Helmet Gen II ini akan mengantikan Legacy Advanced Combat Helmet yang telah digunakan selama 15 tahun terakhir.

US Army pada awal Maret 2017 telah memberikan kontrak kepada Revision Military yang berbasis di Essex Junction  Vermont senilai US$98 juta atau sekitar Rp1,3 triliun untuk membuat 293.870 helm baru atau rata-rata harga per helm sekitar Rp4,4 juta.

Helm ini terbuat dari high-density polyethylene bukan Kevlar seerti yang digunakan helm saat ini,  ACH Gen II memiliki berat  sekitar 2,5 pon dalam ukuran besar. Berat ini 24 persen lebih ringan dibandingkan helm sebelumnya.

Advanced Combat Helmet Gen II

Untuk ukuran kecil dan menengah, Gen II  sekitar 21 persen lebih ringan dari ACH standar, membuat helm baru rata-rata 22 persen lebih ringan.

Mayor Brandon Motte, Asisten manager Produksi Soldier Protective Equipment, Program Executive Office Soldier sebagaimana dilaporkan Military.com mengatakan Kamis 30 Maret 2017 meskipun lebih ringan,  ACH Gen II memberikan  perlindungan yang sama dengan helm tempur saat ini yang tahap terhadap fragmentasi proyektil dan proyektil 9mm.

Angkatan Darat telah sangat lama menggunakan helm tempur untuk melindungi personelnya. Pertama kali mereka menggunakan panci baca yang kemudian pada awal 1980-an dengan helm  Kevlar Personnel Armor System for Ground Troops.

Penurunan berat  dari ACH ke ACH Gen II lebih tinggi dibandingkan ketika ACH menggantikan PASGT. “Ini adalah penurunan berat  terbesar yang pernah kita miliki pada item perlindungan kepala,” kata Jacob Hopping, chief engineer sistem untuk program tersebut.

Tentara menggunakan helm 12 sampai 18 jam sehari dalam situasi pelatihan dan tempur. Penggunaan yang lama kerap menyebabkan kelelahan dan stress pada tubuh  yang dapat mengurangi efektivitas seorang prajurit secara keseluruhan,.