Suriah, Irak, Afghanistan, Libya, dan Yaman sepertinya belum cukup bagi Amerika Serikat untuk memuaskan nafsu perangnya. Kini pemerintahan Trump telah memberi otorisasi kepada militernya untuk melakukan serangan udara ke Somalia, sebuah negara miskin di Afrika.
Serangan dilakukan untuk menargetkan al Shabaab yang disebut berafiliasi dengan al-Qaeda. Sampai saat ini militer Amerika Serikat hanya melakukan serangan udara terhadap gerilyawan al Shabaab dalam situasi untuk membela diri ketika Uni Afrika atau pasukan pemerintah Somalia yang didampingi penasihat Amerika diserang.
“Presiden telah menyetujui usulan Departemen Pertahanan untuk memberikan tembakan presisi tambahan mendukung Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) dan operasi pasukan keamanan Somalia untuk mengalahkan al-Shabaab di Somalia,” kata Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon yang dilansir ABC News Jumat 31 Maret 2017.
“Otoritas ini konsisten dengan pendekatan kami mengembangkan pasukan keamanan Somalia mampu dan mendukung mitra regional dalam upaya mereka untuk memerangi al-Shabaab,” tambahnya.
“Pasukan Somalia dan AMISOM telah mencapai keberhasilan signifikan dalam merebut kembali wilayah dari al Shabaab, dan dukungan tambahn Amerika akan membantu mereka meningkatkan tekanan pada al Shabaab dan mengurangi risiko untuk pasukan mitra kami ketika mereka melakukan operasi,” kata Davis lagi.
Bagian selatan Somalia telah ditetapkan sebagai “daerah aktif permusuhan” selama 180 hari, menurut seorang pejabat AS. Penunjukan, disetujui oleh Presiden Trump pada Rabu, berlaku untuk zona tempur aktif seperti Irak, Afghanistan, Suriah, sebagian Libya, sebagian Yaman dan sekarang Somalia.
Di negara-negara ini militer Amerika berwenang untuk melakukan serangan udara jika dianggap menemukan target.
Amerika biasanya melakukan serangan ke Somalia dengan drone dan belum ada kepastian apakah setelah izin untuk perang di Somalia turun Amerika akan mengirimkan jet tempur dan bomber mereka.
Yang jelas semua yang diserang Amerika adalah negara-negara miskin dengan kekuatan militer lemah. Bahkan yang dilawan adalah aktor non negara. Amerika sudah lama berkoar-koar ingin menyerang Korea Utara, tetapi untuk negara ini Washington sampai saat ini tidak punya nyali sama sekali.