Pemerintahan Presiden Donald Trump telah menginformasikan kepada Kongres rencana untuk mengejar penjualan 19 jet tempur Lockheed Martin F-16 untuk Bahrain. Penjualan pesawat dan peralatan senilai sekitar US$5 miliar ini ditahan oleh pemerintahan Obama karena kekhawatiran tentang hak asasi manusia di negara tersebut.
Sumber kongres yang dikutip Reuters Rabu 29 Maret 2017 mengatakan Pemerintahan Trump telah memisahkan masalah hak asasi manusia dengan transfer senjata.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat awalnya telah memberi tahu ke Kongres tentang rencana penjualan tersebut pada September tahun lalu atau di era Obama. Tetapi pemberitahuan itu ditarik lagi karena kekhawatiran bahwa Bahrain tidak membuat menepati janjinya untuk melakukan perbaikan catatan pelaksanaan hak asasi manusia di negara tersebut.
Anggota Kongres tidak segera bersedia untuk mengomentari apakah mereka akan setuju atau tidak dengan penjualan tersebut.
Penjualan senilai US$4.86.000.000 itu mencakup 19 pesawat, 23 mesin, radar dan avionic, senjata udara ke udara dan udara ke darat serta peralatan terkait.
Pemberitahuan terbaru dikirim ke Kongres akan memberikan waktu 40 hari tinjauan kongres tambahan, jika tidak ada penolakan maka penjualan akan segera dilakukan. Lockheed Martin sendiri tidak mau berkomentar dengan kabar tersebut.