Site icon

Amerika: Kami Butuh Lebih Banyak Mata dan Kekuatan di Dekat Putin

Komandan tertinggi Amerika Serikat  di Eropa menginginkan lebih banyak aset intelligence, surveillance, and reconnaissance (ISR) dan divis lapis baja yang ditugaskan  secara permanen untuk mengawasi Rusia sekaligus mencegah jika Putin nekad melakukan aksi militer di wilayah tersebut.

“Kita bisa melakukan pekerjaan kita hari ini, kita dapat mencegah kekuatan Rusia yang kita lihat,” Jenderal Curtis Scaparrotti, kepala Komando Eropa Ameruka Serikat (EUCOM), mengatakan kepada Kongres pada 28 Maret.

Namun, dia mengatakan komandonya  membutuhkan aset ISR  yang lebih banyak dan lebih baik  untuk lebih memantau Moskow.

Dalam kesaksian tertulis Jenderal Scaparrotti menyarankan untuk mengirimkan tambahan platform untuk mengumpulkan data intelijen  termasuk pesawat intelijen Boeing RC-135, pesawa mata-mata  Lockheed Martin U-2 , dan pesawat tanpa awak Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk.

Informasi ancaman yang dikumpulkan oleh aset tersebut akan membantu EUCOM memaksimalkan pasukan darat, tetapi Jenderal  Scaparrotti juga menambahkan perlunya kekuatan yang lebih besar di darat yang ditempatkan secara permanen di dekat perbatasan Rusia.

Ketika Washington membangun upaya untuk  lebih fokus dalam menyeimbangkan kekuatan di  Asia-Pasifik, Angkatan Darat AS menarik dua tim brigade tempur atau brigade combat teams (BCT)   dari Eropa, markas divisi bintang dua, dan markas korps bintang tiga. Sekarang ada BCT Stryker, Airborne BCT, dan Armor BCT yang dirotasi dengan dengan peralatan ditempatkan secara permanen.

“Saya lebih suka untuk memiliki kekuatan lapis baja yang tetap  di Eropa dibandingkan  kekuatan rotasi, kata Jenderal Scaparrotti sebagaimana dilansir IHS Jane. Dia akan lebih memilih divisi lapis baja karena  itu memiliki kemampuan lengkap dalam hal membawa pasukan, tembakan, teknisi dan  pertahanan udara.

Selain  ISR ​​dan pasukan darat untuk mencegah Rusia, kepala EUCOM mengatakan kepada anggota parlemen dia juga ingin  meningkatkan kemampuan anti-kapal selam  angkatan laut  mengingat Rusia mengalami peningkatan cepat dalam domain bawah air.

Baca juga:

Global Hawk Butuh Waktu 8 Tahun untuk Setara U-2

Exit mobile version