Rusia Tawarkan Upgrade Murah Untuk MiG-29 Malaysia
MiG-29N Malaysia

Rusia Tawarkan Upgrade Murah Untuk MiG-29 Malaysia

Russian Aircraft Corporation (RAC) MiG  telah meningkatkan 10 armada MiG-29 milik Angkatan Udara Myanmar menjadi standar MiG-29SM. Upgrade relative murah ini pun ditawarkan ke Angkatan Udara Malaysia yang memiliki armada Fulcrum tua dan sebagian sudah tidak bisa lagi beroperasional.

Selama ini Malaysia masih memilih untuk membeli pesawat baru untuk menggantikannya, tetapi proses inipun terkatung-katung lama karena keterbatasan dana. Untuk itu upgrade murah dari pesawat ini dinilai sebagai jalan tengag.

Mengutip sumber dari delegasi Rusia di Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) 2017 pekan lalu, AIN Online melaporkan  Minggu 18 Maret 2017, MiG-29SM yang diberikan untuk Myanmar merupakan  versi lebih murah dibandingkan  MiG-29UPG India. Standar ini memiliki kemampuan yang setara dengan  MiG-29SMT yang diterbangkan Angkatan Udara Rusia.

Rincian tentang MiG-29SM belum diketahui, tapi tampaknya menggunakan radar N-019E asli dan tambahan beberapa teknologi dan perangkat terbaru.

Royal Air Force Malaysia (RMAF) memesan 16 MiG-29N dan dua pesawat MiG-29UB-N pada tahun 1994 dan menerimanya di tahun 1995-1996. Varian  N memiliki kemampuan tambahan dalam hal pengisian bahan bakar di udara serta kemampuan untuk menembakkan  dua rudal RVV-AE yang merupakan  versi ekspor  Vympel R -77  secara bersamaan untuk dua target yang berbeda.

Dari jumlah yang ada  dua MiG-29 hilang karena kecelakaan  tahun 1998 dan 2004 dan dari 14 armada yang tersisa  tinggal 10 yang diyakini masih mampu terbang.

AIN Online menambahkan sebenarnya pada  LIMA2015, RAC MiG  sudah menawarkan  upgrade MiG-29N menjadi standar MiG-29NM yang mirip dengan  MiG-29UPG. Fulcrum standar ini akan menggunakan radar Zhuk-ME (model FGM-229) untuk menggantikan N-019E yang digunakan saat ini. Dalam hal persenjataan MiG-29UPG juga bisa mendekati kemampuan  Su-30MKM.

Tetetapi  Malaysia menolak dengan alasan biaya yang mahal sehingga versi yang lebih murah ini diharapkan bisa menarik perhatian Malaysia.

Komandan Angkatan Udara Malaysia Jenderal Affendi bin Buang mengakui meski MiG-29N masih operasional,  sistem sensor dan persenjataannya ketinggalan zaman.  Kekuatan badan pesawat sebenarnya masih cukup kuat dan memungkinkan untuk upgrade.

“Saat ini kami masih menunggu keputusan pemerintah apakah akan melanjutkan operasi MiG-29 atau menghentikannya,” lanjut Affendi.

Baca juga:

Malaysia Lirik F/A-18E/F, Indonesia Ingin Su-35, Unggul Mana?