Kelompok kapal Angkatan Laut Amerika di Laut Hitam dan Baltik mampu menghantam sasaran-sasaran di pegunungan Ural Rusia Barat dengan rudal jelajah Tomahawk yang memiliki jangkauan 2.500 kilometer. Hal ini jelas menjadi ancaman tersendiri yang harus direspons oleh Moskow.
“Kapal rudal pertahanan di Laut Hitam dan Baltik menimbulkan ancaman bagi fasilitas di bagian Rusia, karena tidak jelas apa peluncur rudal Mk-41 dibawa pada saat tertentu,” kata Wakil Kepala Staf Umum Direktorat Operasi Utama Rusia Letnan Jenderal Viktor Poznikhir, pada konferensi pers bersama Rusia-China tentang isu-isu pertahanan rudal pada konferensi perlucutan senjata di Jenewa, Selasa 28 Maret 2017.
Dia mengatakan kapal penjelajah dan kapal perusak Amerika dipersenjatai dengan rudal pencegat juga bisa untuk meluncurkan rudal jelajah Tomahawk yang memiliki jangkauan 2.500 kilometer.
“Setiap penjelajah Kelas Ticonderoga memiliki 128 peluncur Mk-41 yang dapat membuat rudal pencegat atau rudal jelajah Tomahawk. Perusak Kelas Arleigh Burke memiliki 96 peluncur. Kapal pertahanan Amerika Serikat berpotensi dipersenjatai dengan lebih dari 1.000 rudal jelajah Tomahawk,” kata Poznikhir.
Basis pertahanan rudal di Rumania dan Polandia, kata dia, juga dilengkapi dengan peluncur universal Mk-41.
“Semua spekulasi menyatakan peluncur Mk-41 berbasis darat dapat meluncurkan rudal jelajah. Pencegat di pangkalan rudal di Eropa dapat diam-diam dan segera dipersenjatai dengan Tomahawk yang dapat menyerang sasaran di seluruh bagian Rusia yang ada di wilayah Eropa,” kata Poznikhir.
“Harus diingat bahwa kemungkinan menggunakan peluncur rudal angkatan laut untuk menampung rudal jelajah Tomahawk adalah pelanggaran dari perjanjian INF 1987. Rusia telah lebih dari sekali memberi tahu Amerika tentang masalah pelanggaran komitmen internasional. Belum ada tanggapan sampai hari ini,” katanya dilaporkan TASS.