Amerika Serikat terus berkilah tentang puluhan korban sipil yang jatuh akibat serangan udara yang mereka lakukan pada 17 Maret 2017 di Raqqa Suriah. Jenderal Amerika di Irak mengatakan bahwa serangan dilakukan terhadap target ISIS menewaskan puluhan militant dan tidak ada warga sipil yang menjadi korban.
Pada pekan lalu, Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan bahwa serangan udara, yang menghantam sekolah tempat berlindung pengungsi, menewaskan sedikit-dikitnya 33 orang. Serangan itu diyakini dilakukan pasukan gabungan pimpinan Amerika, yang berperang melawan pemberontak IS di daerah itu.
“Saya ingin memberi keterangan kepada anda bahwa kami belum menyelesaikan penyelidikan terhadap peristiwa itu, tapi menurut saya, laporan awal itu tidak mumpuni,” kata Letnan Jenderal Stephen Townsend kepada wartawan di Pentagon melalui acara jarak jauh.
“Saya pikir, serangan itu bersih dari korban warga,” kata Townsend.
“Kami memiliki beberapa sumber intelijen dari berbagai lembaga yang dapat menguatkan pendapat kami. Lembaga-lembaga intelijen itu mengatakan kepada kami bahwa pihak musuh telah memanfaatkan sekolah itu dan kami melakukan pengamatan terlebih dahulu sebeluh bertindak. Setelah melakukan penyerangan pun kami yakin tindakan itu sudah sesuai seperti yang kami perkirakan sebelumnya,” kata Townsend.
Ia menambahkan bahwa serangan udara menghantam sekolah itu menewaskan sekitar 30 petempur ISIS.