Setelah Amerika memberikan sanksi tambahan terhadap sejumlah lembaga dan perorang Iran, Teheran tak mau kalah. Mereka membalas dengan memberikan sanksi kepada 15 perusahaan Amerika Serikat dengan tuduhan telah membantu terorisme dan tindakan brutal Zionis Israel.
Iran pada Minggu 26 Maret 2017 menjatuhkian sanksi pada apa yang gambarkan sebagai 15 perusahaan Amerika. Teheran menuduh mereka mendukung terorisme, penindasan dan pendudukan Israel atas tanah Palestina.
Dari 15 perusahaan sebagian besar adalah perusahaan real estate Amerika hingga produsen senjata. Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri yang dilaporkan kantor berita IRNA mengatakan sanksi itu melarang perusahaan melakukan perjanjian dengan perusahaan-perusahaan Iran dan para petinggi perusahaan tidak akan mendapatkan visa Iran. Disebutkan juga setiap aset perusahaan tersebut yang ada di Iran akan disita.
“Perusahaan-perusahaan yang diberi sanksi memiliki kaitan secara langsung dan / atau tidak langsung, telah terlibat dalam kekejaman brutal yang dilakukan oleh rezim Zionis di wilayah Palestina yang diduduki, atau mereka telah mendukung kegiatan teroris rezim dan pengembangan pemukiman Zionis di tanah Palestina,” tulis IRNA.
IRNA menyebut sanksi itu sebagai “tindakan timbal balik,” tanpa merinci lebih lanjut. Sebelumnya pemerintah Trump telah menjatuhkan sanksi tambahan kepada Iran pada bulan Februari kepada lebih dari dua lusin orang dan perusahaan. Sanksi diberikan sebagai balasan atas tes rudal balistik yang dilakukan Teheran.
Beberapa perusahaan yang masuk daftar sanksi Iran termasuk ITT Corp, produsen rudal Raytheon Co dan United Technologies Corp Denver Re / Max Holdings Inc, sebuah perusahaan real estate.
Perusahaan lain yang masuk dalam daftar adalah pembuat truk Oshkosh yang telah bekerja sama dengan Israel pembuat produk lapis baja Plasan, termasuk pada kendaraan lapis baja Sand Cat yang digunakan oleh beberapa negara, termasuk Israel. Kementerian Pertahanan Israel dilaporkan berusaha untuk membeli sekitar 200 truk taktis dari perusahaan yang berbasis di Wisconsin Oshkosh tersebut. Kahr Arm dan Magnum Research, dua perusahaan senjata juga masuk daftar sanski.
Kesepakatan nuklir yang telah dicapai sebelumnya menyebutkan Iran setuju untuk membatasi pengayaan uranium dengan imbalan pencabutan beberapa sanksi ekonomi. Sejak perjanjian itu perusahaan pesawat yang berbasis di Chicago, Boeing Co telah membuat kesepakatan senilai US$16,6 miliar dengan Iran untuk penjualan pesawat penumpang.
Teheran dan Washington tidak memiliki hubungan diplomatik sejak tahun 1979, ketika mahasiswa Iran menyerbu Kedutaan AS dan menahan 52 Amerika sandera selama 444 hari. Ketegangan sedikit mereda dengan kesepakatan nuklir pada era pemerintahan Presiden moderat Hassan Rouhani.