Meski masih menggunakan kata ‘mungkin’, rencana Angkatan Udara Amerika untuk menggantikan armada F-15C/D mereka dengan F-16 tetap menjadi hal yang menarik untuk didiskusikan. Apa sebenarnya yang menjadi alasan jet tempur superioritas udara yang terbukti sangat tangguh ini harus diganti? Dan apakah F-16 mampu untuk memainkan peran Eagle? Jika mampu maka varian Falcon apa yang paling pas untuk menggantikannya.
Dalam sidang Subkomite Angkatan Udara Senat Rabu 22 Maret 2017, ketua subkomite Joe Wilson, mempertanyakan kepada Letnan Jenderal Scott Rice, Direktur Air National Guard apakah benar mereka berencana untuk mempensiun 236 F-15 C/D Eagle untuk menghemat biaya dan mengisi peran mereka dengan F-16 Falcons Fighting. Rice menegaskan bahwa hal itu sedang dipertimbangkan.
Jet tempur F-15 pertama terbang pada tahun 1972, dan produksi penuh mulai pada tahun 1973. Sebagai jet tempur yang didedikasikan untuk pertempuran udara, F-15C/D telah membuktikan kemampuannya dengan catatan membunuh 104-0. Sebuah rekor yang menakjubkan dalam pertempuran.
Program berkelanjutan untuk memperbarui F-15 menjadi varian Golden Eagle untuk menguji tingkat keausan pesawat. Sebanyak 178 pesawat dalam kondisi fisik terbaik kemudian menerima radar active electronically scaned array (AESA) baru APG-63V3 dan Joint Helmet Mounted Cuing System, yang memungkinkan melakukan akuisi target cepat dengan peluru kendali infra merah. Golden Eagle akan sejajar dengan F-22 Raptor dalam pertarunganudara.
Jika F-15 digantikan dengan F-16, maka kemungkinan besar akan menggunakan standar terbaru yang dikenal sebagai F-16V Viper. Update -V termasuk Scalable Agile Beam Radar (SABR) APG-83, sistem radar canggih yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dari radar yang digunakan F-22 dan F-35 Joint Strike Fighter.
SABR dapat mengidentifikasi dan menyerang target dengan rudal radar AIM-120 AMRAAM pada rentang lebih jauh dari radar sebelumnya. F-16V juga memiliki keunggulan dengan membawa pod penargetan SNIPER, yang berguna dalam mengidentifikasi dan menargetkan target darat dan udara dengan sensor inframerah.

F-16V memang akan menjadi varian paling berbahaya dari Fighting Falcon, tetapi apakah akan mampu menandingin F-15 dalam pertempuran udara? Masih dipertanyakan mengingat dalam kemampuan manuver F-15 belum tertandingi oleh F-16. Tetapi jika mengacu keyakinan masa kini di mana tidak akan ada lagi pertempuran jarak pendek karena kemampuan rudal jarak jauh, maka F-16V bisa mengisi peran F-15.
Jika tidak ada masalah dalam kemampuan F-15, bahkan masih lebih baik, lantas kenapa akan diganti? Jawaban paling mungkin adalah soal biaya operasional. Berdasarkan data yang ada biaya terbang per jam dari F-15 Eagle mencapai US$ 41.921 sedangkan F-16 hanya sekitar US$ 22.514 per jam. Pengganti F-15, F-22 Raptor biayanya US$ 68.362, sedangkan pengganti F-16 yakni F-35 US$ 42.200.
Karena lebih banyak F-35 bergabung dengan Angkatan Udara, biaya operasi mereka akan membuat anggaran Angkatan Udara pontang-panting hingga penggantian F-15 dengan F-16 yang lebih murah akan bisa membantu mengatasi masalah ini.
Baca juga: