Sanksi baru yang diberikan Amerika terhadap sejumlah perusahaan Rusia dinilai sebagai strategi licik untuk merebut pasar senjata. Tetapi hal itu diyakini tidak akan berhasil.
Sebelumnya, perwakilan Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap delapan perusahaan Rusia sehubungan dengan perjanjian pembatasan senjata Iran, Korea Utara, dan Suriah.
“Ini tentang hubungan AS-Rusia, untuk membuatnya lebih sederhana, [mereka] ingin menggusur Rusia dari pasar ini [industri pertahanan],” kata Dzhabarov.
Namun Dzhabarov menekankan bahwa hal itu tidak akan berhasil. Dia menegaskan tidak mungkin sanksi yang diberikan ini akan merusak perusahaan Rusia.
“Saya tidak berpikir bahwa kami akan kena dampak serius, kita hampir tidak memiliki bisnis dengan pasar Amerika,” jelas anggota parlemen itu sebagaimana dikutip Sputnik Minggu 26 Maret 2017.
Menurut Dzhabarov, Rusia tidak harus berpikir tentang tindakan respons, dan bahwa perusahaan industri pertahanan akan terus beroperasi seperti sebelumnya.