Sudan dan Arab Saudi akan memulai latihan angkatan udara bersama minggu ini, manuver pertama sejak Khartoum bersekutu dengan Riyadh setelah memutuskan hubungan dengan Teheran pada tahun 2015.
Latihan akan diselenggarakan dari 29 Maret sampai 12 April di Meroe, utara Khartoum, dan akan melibatkan ratusan personel angkatan udara kedua negara.
“Rencana untuk mengadakan latihan ini diusulkan oleh saudara-saudara kita di Arab Saudi,” kata Salaheddin Abdul Khalid, Kepala Staf Angkatan Udara Sudan.”Kami telah merencanakan latihan ini selama hampir satu tahun.”
Dia mengatakan latihan bertujuan meningkatkan kapasitas operasional kedua angkatan udara, meningkatkan teknik yang berkaitan dengan operasi udara dan mempromosikan kerjasama.
Sudan akan berpartisipasi dalam manuver dengan lebih dari dua lusin pesawat tempur termasuk MiG-29 dan Sukhoi. Arab Saudi akan memiliki F-15 dan Eurofighter Typhoon mengambil bagian.
Sekelompok pilot pesawat tempur Saudi juga akan menggelar sebuah pertunjukan udara di Khartoum antara 10 April dan 12.
Hubungan antara Khartoum dan Riyadh telah mengkuat sejak 2015, ketika Sudan bergabung dengan koalisi Arab Saudi yang dipimpin di Yaman dalam memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran.
“Arab Saudi sekarang akrab dengan keterampilan kita dan saya sendiri berjuang di Yaman,” kata Abdul Khalid.
Para pengamat mengatakan hubungan ini bermanfaat bagi kedua negara. Sudan bersemangat untuk membuka isolasi internasional dan Arab Saudi mencari jalan untuk investasi guna mengurangi ketergantungan pada minyak.