Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah menandatangani sebuah dekrit untuk menjual ‘Ukrayina’ (Ukraina), sebuah kapal penjelajah yang dibangun era Soviet dan belum sepenuhnya jadi.
Keputusan ini diambil setelah hampir 30 tahun kapal itu mengkrak di galangan kapal di kota pelabuhan Mykolaiv, laporan media lokal. Pengamat menyatakan bahwa keputusan ini sangat simbolis.
Pada Jumat 24 Maret 2017, Wakil Kepala Daerah Mykolaiv Vyacheslav Bon bertemu dengan pekerja di 61 Communards Shipbuilding Yard, galangan kapal terbesar era-Soviet yang telah menghadapi masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir.
Bon menginformasikan kepada pekerja tentang keputusan Presiden Ukraina untuk melakukan demiliterisasi dan menjual kapal penjelajah rudal Ukrayina. Keputusan tersebut telah disepakati oleh Departemen Pertahanan dan Ukroboronprom, badan usaha pertahanan milik negara Ukraina, dan sekarang menunggu persetujuan dari kementerian Keuangan dan Hukum.
“Anda memiliki penjelajah Ukrayina yang duduk di dermaga Anda. Jika Anda menghapus senjata dan menjual apa yang tersisa, maka akan cukup untuk membayar upah termasuk tiga bulan upah yang belum dibayakarn,” kata Bon. “Kapal ini memiliki bingkai dan turbin mesin, mereka dalam permintaan,” tambahnya.

Pada tanggal 1 Maret, pekerja di 61 Komune Ship Yard melakukan protes, menuntut upah yang belum dibayar. Sebelumnya, pekerja telah meminta administrasi negara untuk mencoba meyakinkan Departemen Pertahanan untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk merawat Ukrayina ini.
Diluncurkan pada tahun 1990, sebelum runtuhnya Uni Soviet, Ukrayina diperkirakan baru 75%-95% selesai dibangun dan membutuhkan sekitar US$ 30 juta untuk menyelesaikannya.
Sejak itu, Ukraina telah mengadakan negosiasi dengan pihak yang berkepentingan dari Rusia, China dan India, tetapi tidak ada hasil.
Ukrayina adalah penjelajah Kelas Slava atau dikenal sebagai Project 1164 Atlant. Proyek ini dikembangkan era akhir Soviet pada 1980-an. Kelas kapal perang, dijuluki ‘pembunuh kapal induk’ karena arsenal mematikan, radar , sonar dan sistem pengendalian tembakan yang canggih.
Kapal dilengkapin dengan rudal anti-kapal P-500 Bazalt, S-300F dan OSA-M SAM, 10 tabung torpedo, 2 RBU -6000 anti-sub mortir, 36 senjata jarak dekat AK-630s, dan kemampuan untuk membawa helikopter Kamov Ka-27.

Dari 10 kapal yang direncanakan dibangun hanya tiga yang selesai dengan konstruksi Ukrayina ini dihentikan sesaat setelah runtuhnya Soviet. Tiga kapal yang selesai yakni, Moskva, Ustinov dan Varyag tetap dalam pelayanan di Angkatan Laut Rusia masing-masing di Laut Baltik, Armada Utara dan Armada Pasifik.
Tiga kapal ini juga telah menjalani overhaul dan modernisasi yang komprehensif. Dan kini salah satu kapal yang seharusnya menjadi simbol kebanggaan Ukraina ini harus dihancurkan.
Baca juga: