Seorang pejabat pemerintah Iran awal pekan ini mengklaim bahwa sistem pertahanan udara buatan Rusia yang telah dijual ke Iran tidak akan efektif melawan kekuatan udara Israel. Seorang insinyur Kementerian Pertahanan Teheran menuduh bahwa Rusia telah menmberikan kode rahasia ke Tel Avivc yang bisa menetralkan sistem pertahanan udara S-300 Iran dan sistem rudal pertahanan Suriah.
Seorang pejabat Iran, yang dilaporkan Jerusalem Post sebagai anggota senior Kementerian Pertahanan Iran, mengatakan kepada surat kabar Kuwait Al-Jarida Jumat 24 Maret 2017 bahwa Rusia telah menjual “kode” untuk Israel yang menjadikan pesawat Israel akan teridentifikasi oleh sistem rudal Iran sebagai pesawat teman.
Kode ini yang digunakan oleh Israel untuk mencegah pesawatnya dari penargetan. Israel telah terbang puluhan serangan udara atas Suriah, dan meskipun pertahanan udara canggih, hanya serangan terbaru, diterbangkan Jumat lalu yang bisa diserang rudal Suriah.
Artikel ini tidak mengatakan apa yang dimaksud Iran dengan “kode”, tapi Teheran tampaknya mengarah pada kode Foe yang berfungsi untuk identifikasi teman dan lawan
S-300 tidak hanya akan menolak untuk menyerang pesawat Israel, kata laporan itu, tetapi juga mereka tidak akan memberikan pemberitahuan bahwa pesawat itu lepas landas dari dekat Israel hingga tidak memberikan pasukan Suriah waktu untuk persiapan.
“Iran dan Suriah menduga Rusia memberi kode untuk sistem pertahanan udara ke Israel dan bahkan menolak permintaan dari Teheran dan Damaskus untuk memeriksa kode,” tulis Al-Jarida.
Laporan itu kemudian menyebutkan Iran berhasil mengubah kode pada sistem S-300 mereka sendiri kemudian dikirim insinyur ke Suriah untuk mengubah kode pada sistem pertahanan udara Suriah yang tidak disebutkan namanya. Hal ini yang kemudian menjadikan pada serangan terakhir Suriah bisa menyerang pesawat Israel dengan rudal pertahanan meski tidak mengenai sasaran karena diadang rudal Arrow Israel.
Tetapi kabar ini tentu sulit untuk dicari kebenarannya. Hanya saja jika benar Moskow memberi kode kepada Israel, maka itu sama saja membuka rahasia besasr kepada Amerika. Karena bagaimanapun Israel adalah sekutu Amerika dan sampai saat ini S-300 dan S-400 adalah senjata yang bagi Washington adalah musuh utama. Jikapun memang terjadi penjualan kode, bisa jadi dilakukan oleh perseorangan atau agen rahasia Israel yang berhasil mendapatkan kode rahasia tersebut.