Lockheed Martin sedang mempertimbangkan apakah mereka memilikin memiliki pesawat yang dapat memenuhi kebutuhan pesawat serang ringan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Satu hal yang pasti pesawat T-50 yang dibangun Korea Aerospace Industries tidak akan diajukan dalam kompetisi yang digelar cepat tersebut.
Orlando Carvalho, wakil presiden eksekutif bisnis aeronautika Lockheed, mengatakan perusahaan sedang menimbang pilihan dengan permintaan platform serang ringan tetapi mengindikasikan varian pesawat latih T-50A saat ini tidak dipertimbangkan.
T-50A adalah versi pelatih T-50 yang dibangun Korea Aerospace Industries dan dimodifikasi oleh Lockheed untuk diikutkan dalam kompetisi pesawat latih Amerika Serikat atau T-X.
Tetapi KAI sudah menjual versi serang ringan yang dikenal sebagai T-50A yang telah digunakan sejumlah negara termasuk Filipina, Irak dan Indonesia.
Carvalho sebagaimana dilaporkan Defense News Kamis 23 Maret 2017 mengatakan ia tidak memiliki waktu untuk mempelajari persyaratan yang ditetapkan oleh Angkatan Udara minggu lalu untuk percobaan pesawat serang ringannya. Tapi ketika ditanya apakah varian dari T-50 sedang dipertimbangkan sebagai pilihan, Carvalho mengatakan dengan singkat dan tegas “tidak.”
Sebaliknya, perusahaan masih menimbang pilihan lain, dengan Carvalho mengisyaratkan bahwa solusi mungkin datang tidak dari perusahaan yang membangun pesawat sayap tetap tetapi anak perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan helikopter.
Angkatan Udara Amerika seperti dilaporkan sedang mempertimbangkan membeli pesawat serang ringan untuk membantu meringankan tugas pesawat tempur, yang telah terlibat di Timur Tengah selama lebih dari satu dekade.
Pejabat USAF meyakini pesawat murah dengan teknologi yang tidak terlalu tinggi serta biaya yang murah sudah mencukupi untuk melawan kelompok bersenjata seperti ISIS. Mereka meminta sejumlah produsen untuk melakukan demonstrasi pesawat di Holloman Air Force Base, NM musim panas ini,
Menurut undangan untuk industri yang dirilis pekan lalu, Angkatan Udara berencana untuk memilih hingga empat perusahaan untuk membawa pesawat yang telah ada atau tidak dalam pengembangan, murah, pesawat multi-peran ke Holloman untuk penilaian kemampuan.
Selama periode empat sampai enam minggu, mereka akan menguji kinerja aerodinamis dasar setiap pesawat serta senjata, sensor dan kemampuan komunikasi.
“Kita akan ingin mereka membawa ke kita beberapa pesawat yang siap untuk digunakan, pesawat yang sudah ada dalam persediaan sehingga kita bisa menerbangkan mereka dan bisa melihat bagaimana kemampuan mereka,” kata Letnan Jenderal Arnold Bunch dari lembaga akuisi USAF.
Persyaratan yang diajukan untuk program OA-X adalah pesawat harus dapat menembakkan bom MK81 dan MK 82, roket Hydra 70mm dan meriam kaliber 50, serta amnuisi dipandu laser dan GPS. Dikonfigurasikan dengan meriam dan electro-optical, inframerah (EO / IR) suite, pesawat harus mampu membawa setidaknya dua amunisi 500-pound. Sistem EO / IR harus dapat melacak target stasioner dan bergerak dalam segala cuaca siang dan malam. Pesawat harus mendukung tempo operasi minimal 900 jam terbang per tahun selama sepuluh tahun.
Pejabat Textron mengatakan kepada Defense News bahwa mereka berencana untuk menawarkan dua pesawat untuk demo serang ringan yakni Textron Airland Scorpion dan Beechcraft AT-6 . Embraer A-29 Ssuper Tucano yang dibeli oleh Pentagon untuk Angkatan Udara Afghanistan, juga dianggap sebagai kandidat kuat.