Kerja Sama Moskow-Beijing Meningkat, Washington Bingung
Su-35

Kerja Sama Moskow-Beijing Meningkat, Washington Bingung

Kesepakatan penjualan senjata antara Rusia dan China termasuk jet tempur Su-35 dan sistem rudal pertahanan udara S-400 menunjukkan kedua negara ini berada di jalur kerjasama militer yang lebih besar. Hal ini dinilai akan menjadikan tantangan besar dan membingungkan bagi Amerika Serikat.

“Rusia dan China berada di jalan menuju kerja sama pertahanan yang lebih besar yang  dapat menimbulkan tantangan  bagi Amerika Serikat, sekutu dan mitranya,” kata  kebijakan Ethan Meick Rabu 22 Maret 2017.

“Penjualan senjata Rusia ke China dan kerjasama militer teknis bisa memiliki konsekuensi yang signifikan bagi Amerika Serikat, menantang superioritas udara Amerika dan berpotensi menjadi masalah bagi Amerika, sekutu dan aset mitra di wilayah tersebut,” tulis Meick dalam laporan terbaru yang dirilis oleh US-China Economic and Security Review Commission, lembaga yang didirikan oleh Kongres Amerika Serikat.

Ahli itu menyatakan bahwa kerja sama pertahanan telah menjadi menjadi “pemanasan” hubungan antara Moskow dan Beijing. Tidak mengherankan jika kemudian, China dan Rusia  tampaknya bergerak menuju tingkat yang lebih tinggi dari kerja sama pertahanan.

“Tiga bidang utama dari hubungan pertahanan bilateral adalah  latihan militer, kerjasama militer-teknis dan kontak antar militer  tingkat tinggi  yang mengalami  peningkatan  tingkat dan kualitas  , secara kolektif mencerminkan hubungan pertahanan lebih dekat,” rincinya.

Analis menyebutkan ada dua kesepakatan  senjata tingkat tinggi  antara Moskow dan Beijing dalam beberapa tahun terakhir. Dua hal itu adalah  pengiriman jet tempur multirole Sukhoi Su-35  dan sistem rudal permukaan ke udara S-400 Triumf.

S-35 akan membantu Beijing  untuk melawan  superioritas udara Amerika dan menyediakan  China dengan teknologi yang dapat membantu mempercepat pengembangan pesawat tempur mereka sendiri  dan akan menjadi pesawat  pelatihan yang penting sebelum mereka masuk ke jet tempur generasi berikutnya.

Rusia diperkirakan akan mulai mengirimkan rudal S-400  ke China pada 2018. Sementara batch pertama Su-35 sudah sampai ke Beijing.

“Kompleksitas meningkat dan fokus pada operasi gabungan latihan militer antara Angkatan Bersenjata China dan Rusia membantu menyediakan kedua pihak dengan pengalaman berharga dalam mengejar tujuan pertahanan mereka dan latihan ini  sangat berguna untuk China yang  tidak memiliki pengalaman tempur selama ini, “kata analis.

Baca juga:

https://www.jejaktapak.com/2016/08/20/f-22-dan-f-35-vs-s-300-s-400-dan-s-500-menang-siapa/