Jepang Miliki Raksasa Kedua, Kaga Masuk Layanan

Jepang Miliki Raksasa Kedua, Kaga Masuk Layanan

Angkatan Maritim Bela Diri Jepang atau Maritime Self-Defense Force’s (MSDF)  secara resmi memasukkan kapal operator helikopter raksasa Kaga. Ini adalah kapal yang setera dengan Izumo.

Kapal secara resmi dimasukkan ke dalam layanan pada Rabu 22 Maret 2017 di galangan kapal Yokohama. Kaga memiliki panjang 248 meter, setara dengan Izumo, yang masuk ke layanan pada tahun 2015. Kapal  memiliki lima helipad untuk lepas landas dan pendaratan helikopter.

Menurut MSDF, biaya konstruksi Kaga  mencapai sekitar 120 miliar yen atau sekitar US$ 1,1 miliar.  Kapal ini akan  dikerahkan ke armada keempat  yang berbasis di Kure, Hiroshima Prefecture.

Kaga dapat membawa 14 atau lebih helikopter, yang terutama akan berpatroli untuk misi anti kapal selam. Helikpopter –helikopter ini akan  patroli untuk mencari kapal selam China yang saat ini semakin canggih hingga Jepang kian sulit untuk melacaknya. Pesawat Osprey  yang dijadwalkan akan diakuisi Jepang juga bisa lepas landas dari Kaga.

Angkatan Maritim Bela Diri jepang sekarang memiliki empat operator helikopter yakni  Kaga, Izumo dan dua kapal perusak dengan panjang 197 meter. Dengan alasan politis Jepang lebih suka menyebut Izumo dan Kaga sebagai Destroyer.

Selain Kaga, beberapa hari sebelumnya MSDF  juga memasukkan ke layanan kapal penyapu ranjau Kelas Awaji. Kementerian Pertahanan (MoD) di Tokyo menerbitkan  foto-foto  upacara komisioning JS Awaji (nomor lambung  304) di Yokohama, Prefektur Kanagawa, pada 16 Maret lalu.

Awaji dibangun oleh galangan kapal Jepang Maritime United Corporation (JMUC) dan diluncurkan pada bulan Oktober 2015. Kapal ini merupakan kapal pertama dari tiga kapal kelas ini yang akan dibeli MSDF. Kapal kedua, Hirado, diluncurkan pada bulan Februari tahun 2017 dan diharapkan  masuk layanan pada tahun 2018.

Kapal ini memiliki bobot perpindahan  690 ton, panjang 67 m, lebar 11 m, dan draft 5,2 m. Kapal ini didukung oleh dua mesin diesel dengan masing-masing menghasilkan tenaga 2.200 hp dan dan memiliki kecepatan tertinggi 14 kt.

Lambung platform  dibangun dari bahan plastik yang diperkuat serat komposit untuk mengurangi deteksi  magnetik untuk operasi penyapuan ranjau.

Baca juga:

https://www.jejaktapak.com/2017/03/14/izumo-kapal-apa-ini-sebenarnya-benarkah-kapal-induk-yang-menyamar/