Keluar dari arah timur laut, pesawat ini meluncur turun dengan untuk melakukan pemboman. Ini adalah serangan ketiga yang dilakukan Jerman saat itu.
Tetapi kali ini pesawat yang datang benar-benar berbeda. Mereka terbang jauh lebih cepat dan tidak memiliki baling-baling. Dan itu menjadi hari pertama ketika serangan udara oleh pesawat jet dimulai. Pesawat pembom menengah Arado AR-234 dan pesawat jet tempur/serang Messerschmitt ME-262 Jerman melakukan serangan ketika Jerman sudah dalam posisi kritis.
Tetapi serangan pertama ini tidak berjalan dengan baik. Jembatan Ludendorff di Remagen, Jerman adalah target yang paling dituju oleh jerman. Tentara sekutu telah merebut aset penting ini pada 7 Maret 1945 dan telah menempatkan banyak senjata anti pesawat di tempat tersebut.
Dalam waktu 10 hari setelah tempat itu direbut, Jerman melakukan berbagai upaya untuk merebutnya baik dengan kekuatan darat maupun udara. Tetapi semua upaya gagal. Sekutu mengklaim telah menembak jatuh 30 pesawat Jerman sementara tidak ada satupun bom yang bisa mengenai jembatan tersebut.

Jembatan adalah target sangat sulit untuk diserang dengan menggunakan jet cepat. Dan Jerman menjadi negara pertama yang membuktikan kesulitan tersebut. Angkatan Udara Amerika Serikat melakukannya ketika Perang Vietnam dan telah belajar banyak salah satunya dengan menciptakan bom dipandu laser. Amerika menghancurkan jembatan Vietnam Utara dengan bom dipandu laser ini pada tahun 1972.
Jerman saat itu sebenarnya juga telah memiliki bom dipandu termasuk bom dibandu gelombang radio “Fritz”, tetapi pembom Arado maupun Messerschmitt tidak dapat membawa bom yang besar tersebut.
Ketika Jembatan direbut, Jerman semakin putus asa. Kanselir Luftwaffe Hermann Göring mengusulkan serangan bunuh diri dengan jet ME-262 yang sarat bom. Tetapi tidak ada relawan yang mendaftarkan diri.
Göring kemudian membentuk unit khusus yang bernama “Gefechtsverband Kowalewski ” yang diisi para pilot elite. Merekalah yang kemudian melakukan serangan darat pertama kalinya dalam sejarah dengan menggunakan pesawat jet.

Pada tanggal 13 Maret Jerman menerbangkan 19 Arado AR-234 dan 30 Messerschmitt Me 262A menuju jembatan
Meski membawa bom 1.000 kg berat dengan berat lebih dari satu ton pembom dapat terbang pada kecepatan lebih dari 660 km per jam. Kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya. Kecepatan ini yang menjadikan unit antipesawat Amerika kesulitan untuk menembak jatub mereka. Kecepatan menjadi pertahahan utama dari dua pesawat ini.
Tetapi kecepatan ini pula yang menjadikan pesawat kesulitan untuk menjatuhkan bom di sasaran yang tepat. Tidak ada satupun bom yang mengenai jembatan.
Pada akhirnya tujuh pesawat jet Jerman jatuh termasuk dua ditembak sekutu. Amerika memperkirakan bahwa antara 7-17 Maret 1945 mereka telah menembak jatuh 109 pesawat Jerman.
Sumber: The Aviationist