Selama ini ISIS dikenal banyak menggunakan kendaraan merk Toyota. Tetapi fakta di lapangan menunjukkan kelompok ini mulai meninggalkan kendaraan produksi Jepang itu dan lebih memilih produk KIA dan Hyundai Korea Selatan.
Berdasarkan sejumlah video baik yang dirilis ISIS maupun pasukan keamanan Irak terlihat kendaraan b buatan Kia Motor dan Hyundai terlihat lebih banyak wira wiri di Mosul, kota terbesar kedua Irak yang jadi benteng terakhir ISIS dan saat ini pasukan Irak sedang berjuang untuk merebutnya.
Kendaraan Kia dan Hyundai model tahun 2010-2015 terlihat dilapisi dengan logam tambahan yang dilas secara kasar dan berfungsi sebagai armor. Namun armor hanya diberikan pada bagian depan kendaraan dengan bagian belakang masih seperti aslinya. Mereka juga membuat beberapa modifikasi dalam rangka berbaur dengan lalu lintas sipil.
Pilihan SUV memang cukup logis dibandingkan coupe dan sedan. SUV biasanya memiliki pilihan untuk all-wheel drive – yang memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan di medan kasar dan sistem suspensi yang lebih kuat, yang memungkinkan untuk mengangkut bobot yang lebih besar.
Dibandingkan truk pickup seperti Toyota Hilux, SUV juga akan lebih efektif dalam melindungi kargo yang mereka bawa sehingga tidak mudah terdeteksi dari udara. Truk pickup lebih cocok di medan perang sebagai kendaraan yang dimodifikasi untuk kendaraan tempur ringan dengan senjata dipasang di bagian belakang.

Tapi banyaknya SUV Korea muncul di jalan-jalan Mosul juga menimbulkan pertanyaan bagaimana para pemberontak mampu untuk mendapatkan mereka. Ketika sekitar 2.000 pejuang ISIS pertama menginvasi Mosul pada Juni 2014, kota ini jatuh dengan sedikit atau nyaris tidak ada perlawanan.
Kelompok ini langsung menguasai asset penting termasuk dieler mobil. Perwakilan Kia ketika dikonfirmasi Business Insider mengatakan bahwa ada dua dieler mereka di Mosul yang beroperasi mulai 2012. Namun dia membantah bahwa kendaraan mereka diambil paksa oleh ISIS.
“Kami di Kia Motors mengkonfirmasi bahwa tidak ada kendaraan Kia yang hilang di Mosul,” kata perwakilan itu sebagaimana dilaporkan Business Insider Minggu 19 Maret 2017. Dia menambahkan bahwa dieler itu sudah ditutup sebelum ISIS dtang.
“Kegiatan kami dari orang-orang dealer sudah ditutup ketika pendudukan pasukan ISIS di Mosul terjadi pada tahun 2014.”
Tapi Kia bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang telah membuka bisnis di Irak. Ada juga dieler Hyundai dan Chrysler di Baghdad yang berjarak sekitar 250 mil dari Mosul.
Hyundai pada tahun 2004 dilaporkan menjadi salah satu perusahaan yang mendirikan dieler di Irak. Chevrolet telah ditarik keluar ketika Saddam Hussein dan Partai Ba’ath mengambil alih negara pada tahun 1968. Setelah pengambilalihan kekerasan, showroom milik pribadi dilarang dan negara melakukan monopoli pengadaan mobil baru.