Kurang dari empat tahun setelah penandatanganan kesepakatan, Irak mulai menerima pengiriman gelombang pertama jet tempur T-50 Golden Eagle yang dibangun Korea Aerospace Industries (KAI).
Komandan Angkatan Udara Irak Letnan Jenderal Anwar Hamad Amin mengatakan jet tempur telah disampaikan lengkap dengan senjata dan perlatan. Setelah itu pesawat akan segera masuk layanan.
Kesepakatan pembelian jet tempur ini dilakukan pada Desember 2013. Irak memutuskan untuk membeli 24 jet tempur varian serangan dari jet latih FA-50 yang disebut sebagai T-50 dengan harga sekitar US$1,1 miliar.
Irak terus berusaha membangkitkan lagi kekuatan militer, termasuk Angkatan Udara mereka yang runtuh setelah penggulingan Saddam Husein. Pada era itu Irak menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di Timur Tengah bahkan di dunia. Tetapi setelah pendudukan Amerika, militer negara ini benar-benar runtuh dan berada di titik nadir.
Dalam beberapa tahun terakhir negara ini dengan cepat membeli sejumlah jet tempur canggih. Hal ini didorong oleh situasi negara yang terus kacau balau oleh perang.
Selain 24 T-50 Golden Eagle, Irak juga mulai menerima pengiriman F-16 yang dibeli baru dari Amerika. Baghadad direncanakan akan menerima 36 pesawat F-16, tetapi satu di antaranya telah jatuh ketika menjalani misi latihan di Amerika yang menewaskan pilot Irak.