Site icon

Serangan Pertama Terlalu Mahal, Tim 6 SEAL Belum Berani Kembali ke Yaman

Navy SEAL

Serangan Tim 6 SEAL ke Yaman yang dilakukan pada 29 Januari 2017 untuk menyerang Al Qaeda semenanjung Arab (AQAP) diakui oleh Amerika sangat mahal. Hal ini yang kemungkinan mereka berpikir ulang untuk melakukan serangan serupa dengan tim elit Angkatan Laut Amerika tersebut..

Operasi awal pada 29 Januari menewaskan lebih dari dua lusin warga sipil, di antaranya anak-anak.  Sementara seorang personel Tim 6 William “Ryan” Owens tewas serta beberapa yang lain luka. Mereka juga kehilangan sebuah helikopter Osprey.

“Kami kehilangan personel berharga, beberapa orang terluka, menyebabkan korban sipil dan kita kehilangan sebuah pesawat yang mahal,” Jenderal Joseph Votel, kepala Komando Sentral AS, mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat  sebagaimana dilaporkan Sputnik Jumat 17 Maret 2017.

Pesawat mahal yang disebut Vote adalah sebuah tiltrotor Osprey yang harganya mencapai US$90 juta. Helikopter ini terpaksa dihancurkan karena jatuh saat mendarat.

Sudah begitu mahal biaya yang dikeluarkan, pemimpin AQAP Qassim al Rimi, yang diyakini menjadi salah satu target operasi  29 Januari ternyata masih hidup.

Alasan inilah yang diduga menjadi dasar Amerika belum mengirimkan pasukan elite tersebut ke Yaman. Meski sebenarnya sempat dikabarkan rencana serangan kedua telah disusun.

Alasan lain yang menjadikan serangan kedua ini tidak dilakukan karena jet-jet tempur Amerika telah sangat aktif melakukan serangn ke Yaman meski tidak pernah ada deklarasi perang. Selama dua hari di bulan Maret saja, jet-jet tempur Amerika melakukan sedikintya 30 serangan ke Yaman.

 

Exit mobile version