Site icon

SEAL Team 6 Mulai Lakukan Simulasi Pembunuhan Kim Jong un

SEAL Team 6, salah satu pasukan paling elite Angkatan Laut Amerika Serikat untuk pertama kalinya akan bergabung dalam latihan militer bersama Amerika dan Korea Selatan yang dikenal sebagai Foal Eagle. Dalam latihan yang digelar tahun ini, unit rahasia ini akan melakukan simulasi pembunuhan terhadap pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong un.

Surat Kabar Korea Selatan, Joon Gang Daily melaporkan latihan juga akan melibatkan jet tempur F-35 dan pasukan khusus lain. SEAL 6 Team dikenal sebagai unit yang sering digunakan untuk operasi tingkat tinggi termasuk ketika berhasil membunuh pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Laporan ini muncul setelah  Wall Street Journal pada 1 Maret memberitakan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan tindakan militer terhadap rezim Kim. Joon Gang Daily menyebutkan SEAL naik kapal induk USS Carl Vinson, dan akan tiba di Korea Selatan pada Rabu 15 Maret 2017.

“Ini akan mengirim pesan yang sangat kuat untuk Korea Utara, yang terus-menerus melakukan provokasi militer,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan kepada Joon Gang Daily yang dilansir Business Insider Senin 14 Maret 2017.

Latihan Foal Eagle akan melibatkan  3.600 tentara Amerika Serikat di luar  28.000 tentara AS yang secara permanen ditempatkan di Korea Selatan. Latihan meliputi operasi udara, darat, dan  laut dirancang untuk mempersiapkan pasukan gabungan untuk kemungkinan konflik dengan Korea Utara. Latihan tahun ini juga mengintegrasikan persiapan untuk penyebaran pertahanan rudal AS ke Korea Selatan.

Selain itu, pesawat tempur terbaru Amerik Serikat, F-35, juga akan terbang untuk melakukan simulasi  serangan terhadap infrastruktur rudal Korea Utara. F-35 akan bergabung dengan platform lain seperti F-22 Raptor dan kapal selam nuklir Amerika Serikat.

“Sejumlah besar dari dan pasukan operasi khusus AS yang lebih beragam akan ambil bagian dalam Foal Eagledan latihan Key Resolve tahun ini untuk  berlatih misi  menyusup ke  Utara, menghapus perintah Utara  dan pembongkaran fasilitas militer utamanya,” kata pejabat militer Korea Selatan yang tidak bersedia disebutkan namanya  kepada  Yonhap News Agency.

Baca juga:

Apakah Proteus akan Jadi Senjata Super Navy SEAL?

 

Exit mobile version