Setelah pulih dari ekonomi yang nyaris runtuh pasca Perang Dingin, Rusia menyadari kekuatan militer mereka, termasuk angkatan udara telah jauh merosot. Para jenderal di Moskow menyadari pesawat tua mereka MiG-29 dan Su-27 telah jauh di belakang jet tempur Barat yang secara teratur menjalani upgrade.
Rusia untuk sekian lama tidak mampu membeli jet tempur karena tekanan ekonomi yang sangat berat. Tetapi akhirnya pesawat tempur baru Rusia mulai berdatangan pada 2013 ketika 60 pembom tempur Su-30SM pertama memasuki layanan.
Sebelum masuknya Su-30SM pertama, Rusia hanya memiliki sebelas Su-30 dalam pelayanan. Jumlah ini jauh di bawah Su-30 yang dimiliki India yang memiliki 272 dan China yang mengoperasionalkan sekitar 100 Su-30. Su-30 benar-benar seperti menjadi anak hilang yang justru hidup di negeri orang.
Sampai 2013 pesawat tempur paling mampu Rusia adalah Su-27 tua. Tetapi kini si Rusia telah mengirimkan Su-30SM ke Suriah di mana mereka mendapatkan pengalaman tempur yang berharga dan dan sejauh ini menunjukkan kinerja yang baik.
Su-30SM adalah versi dari Su-30MKI yang telah diekspor (ke India, Aljazair, Indonesia dan Malaysia) sejak tahun 2002. Ini adalah bomber tempur dua kursi mirip dengan F-15E Amerika. Sejak awal 1990-an produsen pertahanan Rusia telah mempertahankan ekspor ketika militer Rusia menghentikan pembelian peralatan setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Uni Soviet secara harfiah, bangkrut.
Setelah tahun 2000 militer Rusia secara bertahap kembali membeli pesawat. Awalnya, angkatan bersenjata tidak mampu untuk membeli pesawat-pesawat terbaik (seperti Su-30MKI). Namun secara bertahap Moskow terus bergerak dan sekarang militer Rusia akhirnya memanggil si anak hilang pulang dan dibesut menjadi apa yang disebut Su-30SM.
Su-30MKI, meskipun dilengkapi dengan elektronik dari Barat, harganya masih cukup murah yakni sekitar US$ 50 juta untuk setiap pesawat atau sekitar setengah dari F-15. Sementara versi Rusia yakni Su-30SM Versi Rusia menggunakan elektronik Rusia tetapi sebaliknya tetap identik dengan Su-30MKI. Su-30MKI / SM memiliki berat sekitar 38 ton dan masing-masing dapat membawa lebih dari delapan ton bom serta mencapai target lebih dari 1.500 kilometer jauhnya. Su-30SM dapat menggunakan berbagai macam rudal dan bom pintar.
Next: Mengejar dengan Su-35
Mengejar dengan Su-35
Rusia juga melahirkan Su-35S, yang menghabiskan dua dekade dalam pengembangan dan tertunda karena masalah teknologi (elektronik dan mesin). Pengiriman pesawat yang cukup andal ini tertunda. Rusia menjadikan pesawat ini untuk mengejar ketertinggalan mereka serta membangun Flanker yang lebih perkasa dibandingkan yang dimiliki China dan India atau negara lain.
Su-35 adalah pesawat tempur berbobot 34 ton yang lebih memiliki kemampuan manuver dibandingkan asal-usulnya Su-27 yang memiliki bera 33 ton dan memiliki sistem elektronik jauh lebih baik. Pembangunan Su-35 dimulai pada akhir 1980-an. Dikembangkan dari Su-27 pesawat ini lebih mahal lima puluh persen dibanding Flanker dengan harga sekitar US$60 juta.
Su-27 pada awalnya dikembangkan untuk melawan F-15. Ukuran yang lebih besar dari Su-27/35 memungkinkan desainer bisa melakukan lebih banyak modifikasi dan perangkat tambahan.
Su-35 memiliki beberapa teknologi generasi kelima dan Rusia mengklaim pesawat ini memiliki umur 6.000 jam terbang dan mesin tetap baik untuk 4.000 jam. Rusia memberikan avionik kelas dunia, ditambah sangat kokpit ramah pilot. Kekuatan mesin tinggi dan fly-by-wire menghasilkan pesawat yang lebih bermanuver dari Su-30 (yang seimbang dalam hal ketangkasan dengan Su-27).
Su-35 dikembangkan selama dua dekade sebelum dinyatakan siap untuk produksi pada tahun 2005. Tetapi sempat muncul masalah dengan mesin baru meski Rusia mengatakan masalah mesin itu telah diselesaikan. Meski hanya waktu yang akan membuktikan apakah masalah itu telah benar-benar beres.
Su-35 tidak dimaksudkan untuk menjadi pesaing langsung untuk F-22 karena pesawat Rusia hampir tidak tersembunyi. Su-35 membawa meriam otomatis 30mm (dengan 150 putaran) dan hingga delapan ton amunisi, tergantung dari 12 cantelan. Hal ini akan menghilangkan sifat siluman, dimana F-22 dan F-35 terbang dengan menggunakan senjata di teluk internal untuk menjaga mereka tetap sulit terdeteksi. Tetapi jika urusan manuver dan canggih elektronik Su-35 sesuai dengan janji yang dikatakan selama ini pesawat akan unggul dalam pertempuran dengan semua jet tempur kecuali F-22.
Seperti pendahulunya Su-35 juga relative murah dibandingkan jet tempur barat dengan harga di bawah US$ 100 juta sehingga kemungkinan akan mendapat banyak pembeli.
Rusia masih memiliki kekuatan yang lebih kecil dari jet tempur modern dibandingkan China dan India (yang bisa membeli pesawat tempur Rusia yang paling modern). Tetapi Rusia telah benar-benar berusaha untuk memanggil Flanker si anak hilang kembali pulang.
Baca juga: