Perang Dingin diwarnai banyak kecelakaan kapal selam, dan Soviet menjadi negara dengan penyumbang terbesar dalam hal ini.
Di antara beberapa kapal selam Soviet yang nahas, ada salah satu kapal selam Kelas Charlie yang bahkan harus mengalami nasib kandas dua kali.
Kapal selam kelas Charlie (Project 670) adalah kelas ketiga dari kapal selam rudal balistik (SSG) yang digunakan oleh Uni Soviet, dan yang kedua menggunakan propulsi nuklir (SSGN).
Charlie, dibangun dengan rencana untuk menjalankan peran anti-kapal permukaan. Rudal antikapal dibangun untuk menutupi kelemahan kapal Soviet yang tidak memiliki tingkat kesenyapan tinggi hingga tidak mampu mendekat kapal permukaan Amerika untuk kemudian menyerangnya dengan torpedo.
Dirancang awal 1960-an, Charlie pertama mulai beroperasi pada akhir 1967. Memiliki bobot 4900 ton dan mampu bergerak pada kecepatan 24 knot, Kapal selam Project 670 ini bisa menembakkan P-70 itu, rudal subsonik yang bisa membawa hulu ledak konvensional atau dua ratus kiloton nuklir hingga 35 mil.
Ini bukanlah jarak yang sangat jauh, hampir pasti dalam jangkuan perang anti-kapal kelompok tempur kapal induk atau aset besar NATO lainnya. Tetapi masalah pembangunan dengan rudal baru memaksa pilihan desain. Dalam kasus apapun, kemampuan tembakan kapal selam Project 670 di bawah air memberi perencana NATO sakit kepala.
Kapal selam ke-10 dari kelas ini K-429 mulai beroperasi pada September 1972. Kapal ini bergabung dengan Armada Pasifik, dengan homeported di Petropavlovsk. Pada awal tahun 1983, kaapl selam masuk ke pelabuhan untuk reparasi luas. Rudal jelajah yang bersenjata nuklir dan torpedo tetap ada di perahu selama reparasi.
Pada musim semi 1983, ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet mencapai tingkat tertinggi dalam Perang Dingin. Selain mendukung gerilyawan anti-Soviet di Afghanistan, Amerika Serikat telah mulai agresif menguji pertahanan udara dan laut Soviet sepanjang perbatasan luas Uni Soviet.
Pada bulan April, Angkatan Laut AS dan beberapa mitra memulai latihan besar di Pasifik Utara yang dikenal sebagai Fleetex ’83,. Latihan ini melibatkan kelompok tempur kapal induk USS Midway dan USS Coral Sea, serta berbagai kapal permukaan lain, pesawat, dan kapal selam. Pada satu titik, pesawat AS terbang di pulau yang menjadi sengketa antara Uni Soviet dan Jepang.