Rusia saat ini sedang menguji sistem rudal pertahanan udara jarak jauh baru yang diharapkan akan segera masuk ke layanan.
“Kami akan melihat kemajuan yang telah dicapai dalam pengujian rudal pertahanan udara dipandu masa depan dari jarak jauh,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu kepada televisi berita Rossiya-24 Selasa 8 Maret 2017.
Berbicara tentang rudal pertahanan udara jarak jauh baru dan sistem artileri untuk frigat 22350, Shoigu mengatakan bahwa “dua proyek ini akan memungkinkan untuk membuat senjata dengan kemampuan tempur yang unik.”
“Kementerian Pertahanan berharap bahwa senjata tersebut akan dikirimkan ke angkatan bersenjata segera,” kata Shoigu.
Shoigu memang tidak menyebutkan secara rinci sistem rudal tersebut. Selama ini Rusia dilaporkan sedang mengembangkan sistem pertahanan udara S-500. Tetapi pada Februari 2017 lalu Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengatakan unit pengujian sistem ini baru akan siap paling cepat pada 2020.
S-500 Prometey, juga dikenal sebagai 55R6M Triumfator-M, sistem rudal anti pesawat dan anti rudal blistik yang sedang dikembangkan di Rusia. S-500, yang dirancang oleh Almaz Antei dan dikabarkan memiliki jangkauan 600 kilometer.
Sistem ini secara bersamaan dapat mencegat hingga sepuluh rudal balistik dan bekerja pada kecepatan hipersonik dengan kecepatan hingga 7 kilometer per detik.
Prometey mampu mencegat target pada ketinggian hingga 200 kilometer, termasuk menghancurkan satelit. S-500 akan menjadi upgrade besar dari kompleks rudal S-400 yang sudah dalam pelayanan, dan menjadi pesaing dari Patriot Advanced Capability-3.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/02/09/fungsi-apa-yang-akan-diemban-s-500/