Pada pertengahan tahun 1941, Uni Soviet memiliki lebih dari 22.000 tank. Jumlah ini bahkan lebih banyak dibandingkan semu tank yang dimiliki tentara di seluruh dunia. Kekuatan tank Soviet juga empat kali lebih banyak dibandingkan yang ada di gudang senjata Jerman.
Pada akhir perang, Uni Soviet telah menghasilkan hampir 60.000 T-34 tank yang membuktikan bahwa kuantitas adalah salah satu bentuk kualitas.
Pada awalnya, Jerman bingung ketika harus melawan ancaman T-34. Senjata antitank standar Jerman Kwk36 37-milimeter dan Kwk 38 50-milimeter, tidak bisa membuat penyok tank Soviet dengan tembakan ke depan.
Jerman kemudian memiliki taktik terbatas denan mencoba tembakan samping dan meletakkan ranjau. Tentara Jerman juga harus mempertaruhkan nyawa mereka dengan melalukan serangan darat dengan menggunakan bom tas atau Molotov. Dalam situasi putus asa, Jerman juga memodifikasi senjata antipesawat 80 milimeter untuk menyerang T-34.
Tetapi Rusia tidak pernah memiliki awak yang cukup terlatih. Hal ini yang mnjadikn banyak T-34 akhirnya juga hancur. Ketika kemudian Soviet berhasil membangun kru yang lebih terlatih dan tangguh, Jerman sudah memiliki tank dengan senjata kecepatan tinggi dan senjata antitank lebih baik seperti Panzerfaust, sebuah recoilless senjata anti-tank dengan hulu ledak ledak tinggi.
Tetapi Rusia tetap memiliki lebih banyak T-34 dibandingkan Panzer dan Tiger Jerman. “Kekutan tank ditentukan oleh pertempuran produksi ,” kata Belcourt. “Dari Juni 1941 sampai akhir perang, Soviet selalu memproduksi tank dengan lebih baik.”
T-34 menurut Belcourt tidak bisa disangkal merupakan tank revolusioner. “Tetapi mereka bukan yang pertama dalam hal teknologi yang digunakan. armor miring tebal dengan mesin diesel, trek lebar dan besar, meriam yang relatif kuat sebelumnya sudah ada, tetapi memang tidak pernah digunakan bersama kecuali pada T-34,” kata Belcourt.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2016/12/12/7-tank-paling-legendari-buatan-soviet/