Di tengah perang yang berkecamuk, Houthi Yaman masih mampu mengembangkan teknologi perang mereka. Pasukan tentara Yaman telah meluncurkan empat drone yang dirancang dan dibangun di dalam negeri untuk melakukan pengamatan posisi kelompok yang masih setiap pada Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi. Pesawat tanpa awak ini juga bisa digunakan untuk memantau dan menyerang pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Salah satu drone yang diluncurkan Selasa 28 Februari 2017 tersebut diberi nama Qasef-1 (Striker-1). Drone ini memiliki lebar sayap tiga meter dan panjang lambung 2,5 meter. Namun dari ketahanan terbang, masih cukup minim karena hanya mampu terbang 120 menit dengan membawa beban muatan 30 kg.
Pesawat lain Hudhud-1 (Hoopoe-1), memiliki daya tahan penerbangan dari 90 menit, dan radius operasional hingga 30 kilometer. Pesawat ini memiliki lebar sayap 1,9 meter dan panjang 1,5 meter.

Sementara drone Raqib (Rival) bisa terbang sejauh 15 kilometer selama 90 menit. Hal ini digunakan dalam misi pengintaian dan mampu menyimpan informasi atau mentransfer data melalui koneksi online.

Terakhir kendaraan udara tanpa awak Rased (Surveyor yang dapat melakukan berbagai fungsi, termasuk pemantauan udara dan pengamatan medan perang selain survei geofisika. Pesawat memiliki lebar sayap 2,2 meter dan panjang satu meter. Drone memiliki daya tahan penerbangan dari 120 menit plus radius operasional hingga 35 kilometer.
https://www.youtube.com/watch?v=q9MFZQzWAPo
Peluncuran drone yang dibangun sendiri ini dilakukan tidak lama setelah pasukan tentara Yaman melancarkan serangan dengan rudal balistik yang dirancang dan diproduksi secara lokal. Rudal ini mampu menghantam jauh ke dalam wilaya Arab Saudi.

Pada tanggal 2 September 2016, pasukan Yaman menembakkan juga menembakkan rudal Borkan-1 (Volcano-1) yang menghanam target di di kota Saudi dari Thaif, terletak lebih dari 700 kilometer tenggara dari Riyadh.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, Jamie McGoldrick, mengatakan kampanye Saudi telah merenggut nyawa 10.000 orang Yaman dan meninggalkan 40.000 lainnya luka-luka.