
Tapi US Navy dan NATO tidak bisa hanya fokus pada pertempuran kapal selam vs kapal selam. Barat harus mengambil pendekatan holistic untuk menangani armada kapal selam Rusia dengan platform lain.
“Menemukan kapal selam lain dengan kapal selam bisa sulit, bisa seperti mencari jarum di tumpukan jerami,” kata Foggo. “Anda membutuhkan sumber daya lain untuk membantu dan mereka adalah pesawat patroli laut.”
Foggo memuji kemampuan dan kecanggihan pesawat anti kapal selam P-8 Poseidon yang menurutnya sampai saat ini belum tertandingi dalam kemampuan memburu kapal selam.
Kemampuan kunci P-8 adalah kemampuan untuk melindungi wilayah yang luas dan melacak aktivitas kapal selam Rusia sehingga aset lainnya bisa mengurus ancaman. “Kita harus memiliki P-8 di sini di teater ini pada akhir tahun ini,” kata Foggo. “Jika aku sudah punya P-8, itu akan luar biasa.”
Armada permukaan juga membawa peran penting dalam upaya memburu kapal selam. Meski secara tradisional kapal permukaan akan kesulitan melawan kapal selam, perkembangn teknologi baru bisa mengubah perang anti kapal selam.

Foggo mengatakan sonar multifungsi baru dan radar diderek akan memungkinkan Destroyer kelas Arleigh Burke akan menjadi asset penting untuk memburu kapal selam. “Kami sangat beruntung di sini di Eropa kami memiliki empat kelas Burke yang dikerahkan di Rota Spanyol dan melakukan misi di seluruh wilayah salah satunya misi anti kapal selam,” kata Foggo. “Kita harus terus berlatih mengasah kemampun perang anti kapal selam kita agar lebih baik daripada musuh potensial.”
Tapi itu bukan hanya kapal selam yang menjadi gelembung sistem A2/AD Rusia yang menjadikan US Navy dan sekutunya sulit untuk beroperasi. Zona ini juga dijaga ketat dengan sistem rudal Bastion yang sangat berbahaya. Untuk wilayah Balti, Rusia menempatkan rudal di Kaliningrad, untuk menjaga Laut Hitam mereka menggunakan Crimea, sementara di wilayah Mediterania Timur, Rusia menempatkan sistem rudal Bastion sekitar kota Suriah Tartus dan Latakia.

Di Kaliningrad dan Crimea, misalnya, Rusia telah menyiapkan radar pesisir yang dapat digunakan untuk isyarat bagi sistem rudal pesisir anti-kapal mobile K-300P Bastion-P yang dapat meluncurkan rudal supersonik P-800 Oniks dengan kecepatan lebih dari 2.5 Mach ke target sejauh 300 km.

Sementara rudal permukaan ke udara canggih seperti S-400 juga ditempatkan untuk menghalangi serangan udara dari NATO dan Amerika yang kemungkinan akan menyasar Bastion agar kekuatan laut bisa bergerak mendekt. Rusia juga menyebarkan ranjau laut canggih.

Tetapi menurut Foggo, meski gelembung A2/AD Rusia sulit dilawan, bukan berarti tidak bisa diatasi. “A2 / AD bukanlah kemampuan luar biasa, kita bisa menghadapinya,” kata Frtiz. “Dan kekuatan kapal selam Rusia juga sesuatu yang kita dapat menangani.”