Kursk, Petaka Kapal Selam Pembunuh Kapal Induk
Kapal Selam Kursk

Kursk, Petaka Kapal Selam Pembunuh Kapal Induk

Kursk
Kursk

Pada tanggal 15 Agustus 2000, Kursk bergabung dalam latihan  dengan unsur-unsur utama dari Armada Utara Rusia, termasuk kapal induk Admiral Kuznetsov dan battlecruiser Pyotr Velikiy.

Kursk, yang penuh dengan rudal Granit dan torpedo, dijadwalkan untuk melakukan serangan simulasi ke sebuah kapal induk.

Pada pukul 11:28, sebuah ledakan bawah air terdeteksi diikuti ledakan yang lebih besar dua menit kemudian. Ledakan pertama mampu mengguncang kapal penjelajah berat Pyotr Velikiy dan juga terekam di stasiun  seismik Norwegia.

Setelah dua ledakan Kursk  tenggelam di kedalaman 354 kaki air di sudut vertikal 20 derajat. Sebuah ledakan telah merobek lambung depan, dan merobek  sepanjang lambung atas.

Namun, setidaknya 23 dari 118 awak selamat sebagaimana ditulis  salah satu pejabat senior kapal, Letnan Kapten. Dmitri Kolesnikov. Catatan itu juga mengatakan dua jam setelah ledakan upaya penyelamatan yang dilakukan Rusia dan kemudian disusul Inggris dan Norwegia gagal untuk menyelamatkan para korban.

Sebuah penyelidikan Rusia pada  kecelakaan menyimpulkan bahwa salah satu torpedo Type  65-76A Kursk telah meledak. Sebuah kerusakan las dalam sebuah torpedo atau kerusakan torpedo selama gerakan  menyebabkannya bocor hidrogen peroksida.

Seperti kebanyakan  torpedo, Type 65 yang digunakan hidrogen peroksida sebagai bahan bakar air. Sayangnya, hidrogen peroksida bisa meledak  ketika kontak dengan katalis, seperti senyawa organik atau kebakaran. Sebuah kecelakaan serupa diduga telah menenggelamkan  HMS Sidon, kapal selam Angkatan Laut Inggris pada tahun 1955.

Teori konspirasi mengenai tenggelamnya Kursk yang marak di Internet Rusia menyebutkan kapal selam Amerika menenggelamkan  Kursk dengan torpedo Mark 48. Meski secara teknis hal itu mungkin, tetapi  tidak ada  motif yang masuk akal Amerika melakukan serangan seperti itu ketika  hubungan AS-Rusia sedang dalam periode yang baik. Mengapa menyerang Kursk? Mengapa hanya menenggelamkakn Kursk, dan bukan Kuznetsov dan Pyotr Velikiy? Mengapa pemerintah Rusia  menutupi jika memang kapal itu tenggelam karena diserang?

Pada akhirnya, tenggelamnya Kursk tampaknya telah disebabkan oleh   kecelakaan  kimia. Tragedi itu memperkuat betapa  bahayanya kehidupan di dalam kapal selam dan pentingnya keselamatan di ranah bawah air.

Hal lain yang juga harus menjadi pelajaran, ketika kecelakaan terjadi pada situas politik yang sedang tegang, maka teori konspirasi bisa benar-benar menjadikan alasan untuk pecahnya perang.