Tahun 1999, sebuah kapal selam Rusia yang dirancang untuk menenggelamkan kapal induk menjadi korban senjatanya sendiri. Kapal selam Kursk mengalami bencana dan tenggelam setelah torpedo yang dibawanya meledak. Kecelakaan itu adalah bencana laut terburuk yang diderita oleh Rusia pasca-Perang Dingin.
Musuuh terbesar Uni Soviet di laut adalah kapal induk Angkatan Laut AS. Dengan sayap pesawat serbaguna mereka, kapal induk Amerika bisa menggagalkan rencana Pakta Warsawa termasuk mengawal konvoi melintasi Atlantik untuk membom pangkalan Armada Utara Soviet di Kutub Utara. Mereka juga membawa senjata nuklir, membuat mereka sangat berbahaya untuk pantai Soviet.
Solusi Soviet adalah dengan membangun kapal selam Kelas Oscar, salah satu kapal selam terbesar yang pernah dibangun. Kapal selam memiliki ukuran panjang 506 kaki panjang dengan lebar hampir 60 kaki atau hampir dua kali lipat dari kapal selam serang Kelas Alfa yang juga dibangun Uni Soviet. Dengan bobot 19.400 ton saat tenggelam, Kelas Oscar juga lebih besar dibandingkan kapal selam rudal balistik Kelas Ohio milik Amerika.
Mereka dibangun besar karena satu alasan, kapal dibangun untuk membawa dua lusin rudal P-700 Granit. P-700 adalah sebuah rudal besar yang dirancang untuk membunuh kapal-kapal besar.
P-700 memiliki panjang 30 kaki dan lebar hampir tiga kaki serta memiliki berat 15.400 pon, yang sebagian besar adalah bahan bakar untuk mesin ramjet yang mendorong rudal dengan kecepatan Mach 1,6 dan jangkauan 388 mil.
Rudal membawa 1.653-pon hulu konvensional daya ledak tinggi yang cukup untuk merusak sebuah kapal induk, atau lima ratus-kiloton hulu ledak nuklir yang cukup untuk melenyapkan kapal induk.
Rudal-rudal itu tersembunyi di bawah lambung kapal dalam dua baris yang masng-masing baris diisi 12 rudal . Peluncuran menggunakan silo menunjuk ke atas pada sudut 30 derajat. Senjata ini yang menjadikan mereka menerima penunjukkan sebagai SSGN, dengan G untuk “peluru kendali.”
Bukan itu saja yang dbawa, Oscar juga menggendong torpedo besar. Setiap kapal selam memiliki empat tabung torpedo 533 milimeter yang bisa meluncurkan torpedo homing, SS-N-15 “Starfish” untuk menyerang kapal selam atau rudal anti kapal SS-N-16 “Stallion”.
Selain itu kapal juga memiliki dua tabung torpedo 650-milimeter untuk meluncurkan torpedo Type 65-76A terhadap sasaran kapal yang lebih besar. Bersama enam tabung yang dipersenjatai dengan 24 torpedo.
Oscar memiliki kecepatan tinggi yang akan berguna untuk memburu dan mencegat kapal induk Amerika. Untuk mendukung ini kapal selam menggunakan dua reactor nuklir OK-650 yang mampu membebri daya 97.990 tenaga kuda. Kapal selam dapat mencapai kecepatan 15 knot saat di permukaan dan 33 knot saat di bawah air.
Sebanyak 20 kapal selam kelas Oscar direncanakan untuk dibangun tetapi hanya tiga yang terealisasi sebelum kemudian Perang Dingin berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet. K-141 yang juga dikenal sebagai Kursk, dibaringkan pada bulan Maret 1992 dan ditugaskan ke Armada Utara Rusia pada Desember 1994.