Apakah F-15 Masih Lebih Unggul dari J-10?

Apakah F-15 Masih Lebih Unggul dari J-10?

Angkatan Udara Amerika Serikat dengan penuh semangat terus meningkatkan kemampuan jet tempur era 1980an, F-15 dengan memberikan senjata dan sensor baru. Tujuannya, agar pesawat ini tetap lebih unggul dari J-10 China.

Boeing telah mengamankan kesepakatan senilai US$478 juta untuk menempatkan teknologi baru yang dikenal sebagai Eagle Passive Active Warning Survivability System, atau EPAWSS.

“Teknologi ini memungkinkan pesawat untuk mengidentifikasi ancaman dan secara aktif melawan ancaman  melalui penghindaran, penipuan atau teknik jamming,” kata Mike Gibbons, Wakil Presiden Program F-15 Boeing   kepada Scout Warrior dalam sebuah wawancara beberapa bulan yang lalu.

Kemampuan EW baru ini menggantikan Taktis Electronic Warfare Suite, yang telah digunakan sejak tahun 1980-an, tidak lama setelah F-15 pertama kali digunakan.

Angkatan Udara Amerika berencana untuk tetap menerbangkan pesawat tangguh ini hingga 2040 sehingga pombakan sistem elektronik sangat diperlukan agar Eagle tetap mampu mempertahankan supremasi udaranya.

Boeing memenangkan kontrak awal untuk proyek EPAWSS tahun lalu dan menggandeng  BAE Systems sebagai subkontraktor utama.

Peningkatan kemampuan J-10 China menjadi salah satu yang mendorong USAF untuk menggenjot kemampuan Eagle. Upaya multi-cabang tidak hanya mencakup penambahan teknologi  peperangan elektronik, tetapi juga memasang super komputer kecepatan tinggi, sistem pencarian dan penargetan infra merah dan meningkatkan kemampuan jaringan dan kemampuan menembakkan senjata.

J-10B
J-10B

“Angkatan Udara berencana untuk menjaga armada F-15 dalam pelayanan sampai pertengahan-2040 ini. Banyak dari sistem F-15 berasal dari era  1970-an dan harus ditingkatkan jika pesawat akan tetap dipertahankan dalam operasional yang efektif. Berbagai upgrade akan lengkap pada awal 2021 untuk F-15C dengan radar AESA (Active electronically scaned array) dan hingga akhir 2032 untuk berbagai upgrade gEW (electronic warfare), “kata juru bicara Angkatan Udara Mayor. Rob Leese  kepada Scout Warrior.

Angkatan Udara saat ini mengoperasikan sekitar 400 F-15C, D dan E. Pesawat ini yang akan diandalkan untuk head to head dengan J-10 jika terjadi konflik dengan China.

Sebuah laporan yang disampaikan ke kongres menyebutkan pada  1980-an,  F-15 jauh lebih unggul dengan J-10 China. Namun kemajuan teknologi China telah berhasil mempersempit kesenjangan kemampuan kedua pesawat tersebut. Bahkan sekarang kedua pesawat diyakini telah memiliki kemampuan sebanding.

Angkatan Udara dan Boeing kemugian melakukan sejumlah upgrade untuk mempertahankan keunggulan pesawat ini.

Di antara upgrade yang direncanakan adalah melengkapi F-15 dengan processer komputer tercepat di dunia, yang disebut Advanced Display Core Processo atau ADCPII.

“Prosesor ini mampu memproses 87 miliar instruksi per detik, menerjemahkan ke dalam kemampuan pemrosesan misi lebih cepat dan lebih dapat diandalkan untuk aircrew,” kata juru bicara Boeing Randy Jackson .

Sistem penargetan dan  pelacakan teknologi tinggi juga sedang diintegrasikan ke F-15 termasuk sensor pasif jarak jauh yang disebut sebagai  Infrared Search and Track, atau IRST.

Sistem ini secara bersamaan dapat melacak beberapa target dan memberikan kemampuan penargetan udara ke udara yang sangat efektif, bahkan ketika menghadapi ancaman canggih dilengkapi dengan teknologi radar-jamming.

Next: Tetap Bukan Siluman