Pakistan terus berusaha keras menjual jet tempur JF-17 yang dibangun bersama China. Salah satunya adalah ke Angkatan Udara Sri Lanka.
Upaya telah dilakukan oleh Islamabad selama satu tahun terakhir untuk meyakinkan pemerintah Sri Lanka membeli pesawat satu mesin tersebut. Sri Lanka yang menyadari kekurangan teknis dan kelemahan desain di pesawat serta mendapat tekanan India sebelumnya memutuskan untuk tidak mempertimbangkan jet tempur ini.
Tetapi Pakistan tidak menyerah. Kali ini mereka menawarkan diskon yang menggiurkan kepada Sri Lanka dengan membeli satu JF-17 dapat gratis satu JF-17.
Dilaporkan The Sunday Leader Senin 19 Februari 2017 Pakistan juga menawarkan, pemeliharaan gratis purnajual dan pelatihan untuk pilot Sri Lanka.
Tetapi diduga ada maksud tertentu dibalik penawaran yang tidak biasa ini. Diperkirakan jika Sri Lanka setuju maka mereka akan meniru modus operandi China pada era rezim mantan Presiden Mahinda Rajapakse di mana proyek-proyek besar seperti Project Pelabuhan Kota Colombo dikantongi oleh China dengan membayar suap besar.
Pakistan diduga telah dibayar suap kepada beberapa birokrat senior Kementerian Pertahanan Sri Lanka dan SLAF, selain menargetkan anggota keluarga dari para pemimpin politik papan atas. Namun, apakah Pakistan berhasil dalam langkah ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Menurut sumber, Pakistan telah berusaha untuk menjangkau para pemimpin politik penting dan pejabat melalui dua entitas terpisah yang telah ditetapkan untuk tugas ini. Salah satunya adalah sebuah perusahaan Angkatan Udara Pakistan, dengan link dan basis di Colombo. Tim ini dibantu oleh mantan Komisaris Tinggi Pakistan di Kolombo.
Secara terpisah, Pakistan telah mendekati sekelompok konsultan yang berbasis di Singapura yang mengkhususkan diri dalam penawaran senjata.
Baca juga: